Pemerintah: Pemeriksaan kesehatan sekolah kunci untuk SDM berkualitas

Kota Bandung (ANTARA) – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan di lebih dari 230 ribu lembaga pendidikan di seluruh Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas tinggi, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo (Subianto) dan Wakil Presiden Gibran (Rakabuming Raka), kami mendorong terciptanya SDM unggul. Program ini adalah salah satu inovasi kebijakan yang sedang dijalankan," ujarnya saat kunjungan ke SMP Negeri 5 Bandung pada Senin.

Program CKG menyasar siswa di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan sederajat.

Sadikin menjelaskan, program ini mencakup 13 indikator kesehatan untuk siswa SD, 15 untuk SMP, dan 14 untuk SMA. Hasil awal menunjukkan, masalah gigi dan penglihatan adalah gangguan kesehatan paling umum di kalangan pelajar.

"Contohnya, dari 14 siswa yang diperiksa tadi, 9 bermasalah penglihatannya. Kadang, nilai buruk bukan karena tidak pintar, tapi karena siswa tidak bisa melihat dengan jelas," katanya.

Untuk mendukung program ini, Kemenkes mengerahkan sumber daya dari 10 ribu puskesmas dan melibatkan lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan di madrasah, pesantren, dan sekolah swasta.

"Hingga kemarin, lebih dari 16 juta orang telah diperiksa. Rata-rata 250-280 ribu siswa per hari. Di Jawa Barat saja, angkanya mencapai 2,4 juta," ungkapnya.

Ia menegaskan, semua layanan dalam program ini gratis, termasuk tindak lanjut gigi di puskesmas atau kunjungan dokter ke sekolah melalui UKS.

"Kalau ada yang minta bayar, laporkan ke wali kota atau wakil gubernur. Ini hadiah dari Presiden Prabowo untuk seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Hingga 1 Agustus 2025, program CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang.

MEMBACA  Pemerintah Siapkan Skema Insentif bagi Perawat

Pemerintah berencana memperluas program yang dimulai pada 10 Februari ini untuk mencakup 281 juta warga Indonesia, termasuk 53,8 juta siswa di 282 ribu lembaga pendidikan—mulai dari SD, SMP, SMA, madrasah, hingga Sekolah Rakyat berbasis masyarakat.

Berita terkait: