Pemerintah Pacu Skema Karbon untuk Pulihkan 12 Juta Hektar Lahan Kritis

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang mencakup 12 juta hektar melalui skema nilai ekonomi karbon, seperti diinformasikan oleh Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki.

Dia menginformasikan bahwa Indonesia telah menandatangani beberapa nota kesepahaman (MoU) untuk mendukung perdagangan karbon di dalam negeri pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Brazil.

Ini termasuk MoU yang ditandatangani antara Kementerian Kehutanan, Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM), dan International Emissions Trading Association (IETA).

"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk merehabilitasi 12 juta hektar lahan kritis di Indonesia. Kami akan mengejar ini dengan membangun kemitraan internasional untuk skema kredit karbon guna mendukung rehabilitasi lahan dan hutan," ujarnya di Global Carbon Summit Indonesia 2025 pada hari Rabu.

Marzuki kemudian menyoroti potensi besar untuk solusi berbasis alam (NbS) di sektor kehutanan Indonesia, termasuk pengurangan emisi karbon dan penyerapan karbon melalui upaya penghijauan, reboisasi, dan revegetasi.

Berdasarkan data dari BloombergNEF, potensi nilai karbon sektor kehutanan antara tahun 2024-2050 diperkirakan sekitar 1,34 miliar ton setara karbon dioksida (CO2e).

Ini diikuti oleh potensi perdagangan karbon di sektor blue carbon dan energi bersih, tambah Marzuki.

Kerja sama dengan berbagai pihak diambil dengan mempertimbangkan bahwa upaya merehabilitasi hutan dan lahan kritis membutuhkan anggaran yang signifikan. Pendanaan dari pemerintah saja tidak cukup, lanjutnya.

Dia menunjukan bahwa keterlibatan pemerintah daerah juga didorong, mengingat banyak lahan kritis masuk dalam kategori area penggunaan lahan lainnya (APL), bersama dengan dukungan dari perusahaan dan inisiatif masyarakat.

"Melalui skema kredit karbon, kami akan berusaha untuk mendapatkan pendanaan internasional guna membantu rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia," pungkas Marzuki.

MEMBACA  Banyak Mobil Menteri Masuk Busway, Dirut Transjakarta Berkomentar Seperti Ini

Berita terkait: Pemerintah siapkan cadangan lahan untuk perumahan pascabencana
Berita terkait: Indonesia manfaatkan produk agroforestri untuk pacu ekonomi hijau
Berita terkait: Tim FOLU Kalsel rehabilitasi hutan di 3 desa

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025