Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang menyelesaikan program rumah layak huni untuk masyarakat yang tinggal dalam kemiskinan dan kemiskinan ekstrim.
“Program-program sosial yang diinisiasi oleh presiden selalu didukung oleh kepala daerah. Salah satunya adalah pelaksanaan program rumah layak huni,” ujarnya di Bandar Lampung, Lampung, pada hari Senin.
Dia menjelaskan bahwa program tersebut juga berkontribusi pada penguatan pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga dapat dilaksanakan dengan lancar, dan konsepnya saat ini sedang difinalisasi. Dengan demikian, saat anak-anak terdaftar di Sekolah Rakyat, orang tua mereka didukung dengan rumah layak huni,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa, selain program rumah layak huni dan program Sekolah Rakyat, ada program-program reguler lain yang sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mengenai sanitasi yang sehat dan rumah layak huni.
Program-program untuk orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan juga dilengkapi dengan program-program yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
“Gubernur, bupati, dan walikota di wilayah masing-masing dapat memiliki program sendiri sesuai dengan kearifan lokal di sana, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ujar menteri tersebut.
Pemerintah Indonesia bertekad untuk membangun tiga juta rumah pada periode 2025-2029, yang terdiri dari dua juta unit di daerah pedesaan dan satu juta unit di daerah perkotaan di seluruh negeri.
Program ini dirancang untuk mengatasi defisit perumahan dan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau untuk penduduk berpendapatan rendah, dengan pelaksanaan yang dipimpin oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berita terkait: Rencana perumahan pemerintah harus menjamin keamanan untuk perempuan, anak: Menteri
Berita terkait: Pemerintah menyiapkan rumah subsidi untuk tenaga kesehatan, guru
Translator: Ruth Intan, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025