Pemerintah mengubah sistem kontra aliran berdasarkan evaluasi arus mudik

Pemerintah Indonesia sedang meningkatkan skema rekayasa lalu lintas kontra arus atau berlawanan dengan arah dengan cara meningkatkan jarak antara penghalang dan memasang pelindung keselamatan. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan hal tersebut setelah menghadiri pertemuan koordinasi di kediaman resmi Wakil Presiden di Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Rabu. “Hasil evaluasi kontraflow telah segera diikuti. Penghalang sedang diperketat, awalnya hanya 13 meter, sekarang telah diperketat menjadi sekitar 8 meter,” katanya. Selain itu, operator lalu lintas juga telah memasang pelindung di sisi jalur untuk mencegah kendaraan keluar dari arah berlawanan,” tambahnya. “Kemudian kami akan membangun jenis penghalang jika kendaraan masuk ke jalur berlawanan, akan ada beberapa penghalang,” lanjutnya. Effendy menginformasikan bahwa perbaikan lain yang dilakukan terhadap sistem kontraflow berdasarkan arus mudik 2024 adalah dengan memberi peringatan kepada mobil keselamatan di titik kontraflow untuk segera evakuasi jika terjadi kecelakaan. Dia menginformasikan bahwa truk pemadam kebakaran termasuk mobil keselamatan yang ditempatkan di beberapa titik arah berlawanan. Kementeriannya, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan arus mudik 2024, mengatakan bahwa perbaikan terhadap sistem kontraflow telah dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dinamika lalu lintas arus mudik di lapangan. Pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan sistem manajemen kontraflow karena beberapa kecelakaan selama arus mudik, termasuk kecelakaan saat kontraflow di KM58 jalan tol Jakarta-Cikampek pada tanggal 8 April, yang melibatkan tiga kendaraan — sebuah minibus Gran Max, sebuah bus Primajasa, dan sebuah mobil Daihatsu Terios. Gran Max dan Terios terbakar dalam kecelakaan. Dua belas penumpang di Gran Max — tujuh pria dan lima wanita — tewas. Dalam kecelakaan lain, sebuah bus Rosalia Indah mengalami kecelakaan di KM370A jalan tol Semarang-Batang pada tanggal 11 April. Kecelakaan tersebut merenggut tujuh nyawa penumpang.

MEMBACA  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis saat Mudik