Pemerintah Mengandalkan JERAMI untuk Meningkatkan Pencatatan Data Imunisasi

Kementerian Kesehatan menyelenggarakan “Jumat dengan ASIK Imunisasi” (JERAMI) untuk mempromosikan pencatatan rutin data pada Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) sebagai bagian dari upaya meningkatkan tingkat imunisasi rutin tahun ini.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima di sini pada hari Rabu, direktur imunisasi kementerian, Prima Yosephine, mengatakan bahwa pencatatan layanan imunisasi melalui aplikasi tersebut dimulai pada tahun 2023. Dia menambahkan bahwa aplikasi tersebut memungkinkan individu untuk mengakses data imunisasi mereka dengan cepat, secara real-time.

Beliau menginformasikan bahwa berdasarkan ASIK, hingga minggu ketiga Juni 2024, cakupan imunisasi bayi yang lengkap mencapai hanya 20 persen, cakupan imunisasi balita (di bawah tiga tahun) lengkap 15,7 persen, dan imunisasi antigen baru (PCV2) 16,3 persen.

Lebih lanjut, imunisasi tetanus (T2+) mencapai 8,4 persen, tambahnya. Menurutnya, semua statistik tersebut berada di bawah target 50 persen yang ditetapkan untuk paruh pertama (enam bulan pertama) tahun 2024.

Oleh karena itu, katanya, semua personel imunisasi di puskesmas dan posyandu didorong untuk memberikan layanan yang lebih baik dan mencatat semua data imunisasi secara rutin melalui aplikasi seluler ASIK.

Melalui aplikasi tersebut, semua orang yang telah menerima imunisasi dapat melihat data tentang semua suntikan yang telah mereka terima, dan semua personel kesehatan dapat mengakses data layanan dan cakupan imunisasi di wilayah masing-masing, tambahnya.

“Kami berharap bahwa JERAMI dapat memotivasi dan memberikan solusi kepada wilayah-wilayah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika melaksanakan program imunisasi dan penginputan data, sehingga kemajuan imunisasi saat ini dapat tercatat dengan baik dan dilaporkan secara konsisten di ASIK secara real-time,” katanya.

Untuk memotivasi wilayah-wilayah tersebut, tambahnya, setiap bulan, 50 puskesmas dengan input data imunisasi terbaik dan indikator pencapaian diberikan sertifikat yang ditandatangani oleh direktur jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit.

MEMBACA  Anggota Parlemen Jerman Setuju untuk Mempermudah Proses Kewarganegaraan

Lebih lanjut, setiap 2 bulan, 10 dari 50 puskesmas tersebut dipilih untuk menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan. Para penerima penghargaan diundang ke Jakarta untuk menerima sertifikat yang ditandatangani oleh menteri.

Berita terkait: Kementerian memuji pesta tradisional “murok jerami” yang diselenggarakan di C Bangka

Berita terkait: Jokowi mendorong puskesmas untuk berinovasi dalam menurunkan kasus stunting

Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024