Seorang menteri keamanan teratas dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menyampaikan dukungan pemerintah Indonesia untuk misi kemanusiaan Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) di Palestina.
Dukungan pemerintah tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, saat menerima kunjungan hormat dari Sarbini Abdul Murad di Jakarta awal pekan ini.
Murad, seorang dokter profesional, saat ini menjabat sebagai ketua presidium MER-C Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan pers yang diterima dari kementerian koordinasi di sini pada hari Selasa, Tjahjanto mengatakan bahwa semua relawan MER-C yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Palestina adalah “pahlawan kemanusiaan.”
Untuk misi kemanusiaan, pemerintah dan semua organisasi sukarela, termasuk MER-C, perlu bekerja sama untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan di Indonesia dan luar negeri, tambahnya.
MER-C adalah organisasi nirlaba di Indonesia, yang memberikan bantuan medis kepada korban bencana alam dan perang.
Organisasi ini didirikan oleh beberapa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1999. Sejak itu, relawan MER-C telah aktif terlibat dalam misi kemanusiaan di dalam dan di luar Indonesia.
Relawan MER-C juga telah merawat korban kebrutalan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Menyikapi bencana kemanusiaan di Gaza akibat penghancuran rumah sakit, MER-C menerbitkan surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia pada Desember 2023.
Dalam surat tersebut, MER-C mendesak WHO untuk melakukan yang terbaik untuk mengembalikan fungsi rumah sakit yang telah dihancurkan dan diduduki oleh militer Israel sebagai barak militer agar dapat melayani warga Palestina yang membutuhkan layanan medis.
Konflik bersenjata baru pecah antara Palestina dan Israel setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sejak perang dimulai, pasukan bersenjata Israel telah membunuh setidaknya 36.550 warga sipil Palestina dan melukai sekitar 82.959 lainnya, seperti yang dilaporkan Al Jazeera mengutip data per 4 Juni 2024.
Al Jazeera melaporkan bahwa banyak dari yang tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Agresi Israel juga memicu bencana kemanusiaan.
Berita terkait: Indonesia, Yordania membahas rencana pengiriman bantuan ke Tepi Barat
Berita terkait: Indonesia menyambut baik resolusi DK PBB tentang gencatan senjata di Jalur Gaza
Berita terkait: Prabowo bertemu Raja Yordania, membahas krisis kemanusiaan di Gaza
Copyright © ANTARA 2024