Pemerintah Mendorong Cirebon sebagai Pusat Pelatihan Tenaga Kerja Migran

Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran mendorong pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat untuk mendirikan pusat pelatihan kerja khusus bagi calon pekerja migran lokal guna meningkatkan keterampilan dan daya saing mereka.

“Jika dikelola dengan baik, ada dua manfaat. Pertama, akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Kedua, akan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi daerah,” ungkap Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding di sini pada Sabtu.

Karding mencatat bahwa Cirebon merupakan salah satu sumber pekerja migran terbesar di negara ini, dengan sekitar 70 ribu warga asal Cirebon saat ini bekerja di luar negeri.

Ia menekankan bahwa pada tahun 2024 saja, sekitar 11 ribu warga Cirebon berangkat untuk bekerja di luar negeri.

Menteri juga menyoroti potensi penting dari remitansi pekerja migran. Jika setiap pekerja mengirimkan Rp5 juta per bulan kepada keluarganya di Cirebon, total remitansi dari 11 ribu pekerja bisa mencapai Rp600 miliar, atau sekitar US$36,4 juta, setiap tahun.

“Tidak ada sektor lain yang bisa memberikan kontribusi sebanyak ini bagi ekonomi daerah. Itulah mengapa kita perlu menyiapkan sumber daya manusia secara terstruktur dan terarah,” tegasnya.

Menteri Karding mengusulkan pendirian pusat pelatihan pekerja migran yang disesuaikan dengan persyaratan setiap negara tujuan, seperti Korea Selatan atau Jepang.

Ia menyatakan bahwa pusat pelatihan semacam itu harus menyediakan kurikulum khusus, pelatih profesional, instruktur bahasa asing, dan sertifikasi keterampilan.

“Kita perlu membangun ekosistem pelatihan lengkap. Mereka yang bertujuan untuk pekerjaan domestik menerima satu jenis pelatihan, sementara mereka yang menargetkan pasar luar negeri harus dilatih dengan modul khusus dari negara tujuan,” jelasnya.

Karding juga menekankan pentingnya memastikan bahwa pekerja migran berangkat melalui saluran legal, dengan menyatakan bahwa kerja sama antara polisi, pejabat desa, dan pemimpin masyarakat diperlukan untuk mendidik masyarakat tentang proses bekerja di luar negeri yang lebih aman dan legal.

MEMBACA  Kematian Wanita Setelah Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Polisi Mengatakan Ini Kasus Kedua

Berita terkait: Indonesia seeks greater protection, prosperity for migrant workers

Berita terkait: RI Govt promises help to family of migrant worker who died in Cambodia

Berita terkait: Minister guarantees award to migrant worker for Korea fire rescue

Penerjemah: Fathnur, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025