Pemerintah Memilih Maroko sebagai Pusat Pasar Afrika

Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan telah memilih Maroko sebagai pusat bagi pasar Afrika. “Kami memilih Maroko sebagai pusat bagi pasar Afrika,” informasi Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi pada hari Jumat. Menurut beliau, Kementerian melakukan misi dagang ke Maroko, yang menghasilkan transaksi potensial sebesar US$16,98 juta, atau setara dengan Rp276 miliar. “Sebagai terobosan pertama kami, kami telah menghasilkan transaksi potensial ini,” kata Sumedi. Dengan memilih Maroko sebagai pusat, pihaknya bertujuan untuk meningkatkan penetrasi ekspor Indonesia ke pasar Afrika. “Meskipun di Afrika kami sudah memiliki Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di dua negara, yaitu Nigeria dan Afrika Selatan, kami masih ingin mengelilingi Afrika dengan tiga pusat. Kami melihat potensi besar di benua tersebut di mana permintaan sejalan dengan produk dalam negeri kita,” katanya. Maroko penting bagi Indonesia, terutama dalam perannya sebagai mitra perdagangan non-tradisional dan sebagai pusat untuk memasuki pasar Afrika Utara. Masih ada potensi kerjasama yang besar antara Indonesia dan Maroko. Saat ini, kedua negara sedang merumuskan perjanjian perdagangan preferensial (PTA), yang diharapkan dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan nilai perdagangan di wilayah Afrika Utara. Kegiatan misi dagang ke Maroko juga bertujuan untuk memperkuat penetrasi produk Indonesia ke pasar Afrika Utara. Selain itu, mereka mendukung target untuk membangun kerjasama bisnis dengan menghubungkan pelaku bisnis Indonesia dengan mitra potensial dari Maroko dan negara-negara sekitarnya, kata Sumedi. Beliau menginformasikan bahwa Kementerian mendorong pengembangan ekspor, termasuk ke wilayah Afrika sebagai pasar potensial untuk produk Indonesia. Selain itu, Kementerian terus berupaya mendukung pelaku bisnis, terutama yang dapat berkontribusi pada kinerja ekspor Indonesia, tambahnya.

MEMBACA  Krisis pasar properti: Pemilik rumah dan investor di ruang sewa sedang berkembang pesat, kata pemimpin properti terkemuka.