Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat bahwa jumlah pengusaha di Indonesia meningkat dari 3,21 persen dari total populasi pada tahun 2019 menjadi 3,35 persen dari total populasi pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menginformasikan bahwa mereka membantu 642 pengusaha dan startup untuk mendapatkan total pembiayaan sebesar Rp195,1 miliar (US$12,5 juta) dalam periode 2021 hingga 2024.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Senin, wakil menteri Kementerian tersebut untuk kewirausahaan, Siti Azizah, mengatakan bahwa pembiayaan tersebut diperoleh dari sumber-sumber non-bank, seperti modal ventura, investor malaikat, dan penyedia crowdfunding sekuritas.
“Ini adalah upaya kami untuk menciptakan pengusaha secara disengaja, bukan pengusaha secara kebetulan,” tambahnya.
Azizah menginformasikan bahwa Kementerian tersebut berkolaborasi dengan sekitar 50 modal ventura, investor malaikat, dan penyedia crowdfunding sekuritas, untuk mendapatkan akses pembiayaan alternatif bagi pengusaha dan startup.
Dia mengatakan bahwa kerjasama dengan lembaga non-bank membantu pengusaha yang menghadapi tantangan dalam mengakses modal, terutama dalam memenuhi persyaratan jaminan dari bank-bank.
“Mereka (modal ventura) tidak mengenakan bunga, namun akan berbagi keuntungan,” jelasnya.
“Dan mereka (modal ventura) akan memberikan bantuan pada awal selama 2-3 tahun. Setelah perusahaan sudah sehat, mereka akan pergi,” pungkasnya.
Dia mengatakan bahwa selain mendukung akses pembiayaan, Kementerian tersebut membantu 555 startup untuk mengikuti inkubasi bisnis, termasuk bootcamp, klinik pelatihan, dan pencocokan bisnis, untuk meningkatkan kapasitas bisnis mereka.
Selain itu, 8.300 pengusaha menerima bantuan peningkatan kapasitas melalui konsultasi bisnis dan mentoring terstruktur sesuai dengan kebutuhan mereka melalui program Pengembangan Wirausaha (Entredev).
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa jumlah pengusaha di Indonesia meningkat dari 3,21 persen dari total populasi pada tahun 2019 menjadi 3,35 persen dari total populasi pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Azizah mengatakan bahwa agar negara mencapai status yang berkembang, jumlah pengusaha perlu ditingkatkan minimal menjadi 4 persen dari total populasi.
Berita terkait: Presiden Jokowi menetapkan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional
Berita terkait: Peraturan Pemerintah 24/2022 membantu pengusaha kreatif mengakses pembiayaan
Translator: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024