Sebanyak 1.332 koperasi di sektor produksi di seluruh Indonesia siap memasok bahan baku untuk program Makanan Bergizi Gratis pemerintah. Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, di Pondok Pesantren Islam An-Nur 2, Malang, Jawa Timur, pada hari Jumat.
Kementerian Koperasi terus mengatur ekosistem keterlibatan koperasi dalam rantai pasokan makanan gratis agar dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat di masa depan. “Diharapkan dapat meningkatkan volume kegiatan usaha koperasi,” katanya.
Kementerian Koperasi saat ini masih mengidentifikasi lokasi yang akan diajukan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendirikan dapur-dapur untuk memasok makanan untuk program tersebut. “Di Jakarta, kami juga sedang menyediakan prototipe dapur yang relatif ideal, dan nantinya, kami akan mengundang koperasi di Jawa Timur ke sana untuk mendapatkan gambaran tentang dapur tersebut,” kata Juliantono.
Ada beberapa hal yang terus dibahas terkait peningkatan jumlah dapur untuk program ini, seperti proses manajemen, proses memasak, distribusi ke sekolah, dan pengembalian peralatan makan. Wakil Menteri pengembangan bakat dan daya saing koperasi di kementerian, Destry Anna Sari, memastikan bahwa akan dibuat skema operasional untuk 1.332 koperasi guna mengoptimalkan pasokan bahan baku untuk program tersebut.
Program yang resmi diluncurkan pada hari Senin, merupakan salah satu program kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029. Anggaran sebesar Rp71 triliun telah dialokasikan untuk program tersebut.
Pemerintah membentuk BGN pada Agustus 2024 untuk mendukung implementasi program tersebut.
Berita terkait: Pemerintah melibatkan koperasi dalam program makanan gratis
Berita terkait: Lebih dari 1.900 koperasi diikutsertakan sebagai pemasok untuk program makanan
Translator: Ananto Pradana, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025