Pemerintah Indonesia mengundang e-commerce untuk mendukung Sekolah Adiwiyata

Kementerian Lingkungan Hidup telah mengundang perusahaan e-commerce di Indonesia untuk mendukung program Sekolah Adiwiyata, yang diinisiasi oleh pemerintah pada tahun 2006.

“Ada banyak cara untuk berkolaborasi demi lingkungan yang berkelanjutan dan untuk membangun karakter siswa melalui program Sekolah Adiwiyata,” kata Luckmi Purwandari, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan di kementerian, di Jakarta pada hari Sabtu.

Program Sekolah Adiwiyata adalah inisiatif kunci oleh kementerian untuk mendidik komunitas sekolah—siswa, guru, wali murid, dan masyarakat sekitar—tentang keberlanjutan lingkungan.

Konservasi lingkungan terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Program ini juga mempromosikan upaya lingkungan melalui pembuatan taman dan pengelolaan sampah. Selain itu, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Sekolah Adiwiyata Nasional menetapkan standar konservasi.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, program ini telah diadopsi oleh 28.900 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, baik negeri maupun swasta, selama 18 tahun terakhir.

“Sekitar 10 persen dari seluruh sekolah telah berpartisipasi dalam program ini sampai sejauh ini; sisanya akan bergabung seiring waktu. Pemerintah sepenuhnya mendukung implementasinya,” kata Purwandari.

Ia menambahkan bahwa perusahaan e-commerce, termasuk yang berfokus pada kewirausahaan lingkungan, dapat membantu memajukan program ini dengan menyediakan produk edukasi ramah lingkungan.

Ia menyatakan optimisme, mencatat visi dan misi bersama di antara pelaku bisnis untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, terutama bagi siswa, yang merupakan segmen penting dalam masyarakat.

Berita terkait: Menteri memulai kembali empat program untuk meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan

Berita terkait: Indonesia akan menghentikan impor limbah plastik pada 2025: menteri

Translator: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Cindy Frishanti Octa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Pembangunan infrastruktur IKN fase satu mencapai progres 93 persen

Tinggalkan komentar