Pemerintah Indonesia Diimbau untuk Menyesuaikan Sekolah Kejuruan dengan Kebutuhan Industri

Legislator Mustafa Kamal pada hari Rabu mendesak pemerintah untuk memastikan bahwa jurusan yang ditawarkan oleh sekolah menengah kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Menyesuaikan jurusan dengan kebutuhan industri sangat penting untuk memastikan penyerapan lulusan yang maksimal di industri, menurunkan jumlah pengangguran di negara ini, katanya.

Dia juga menekankan perbedaan antara sekolah reguler dan kejuruan, mengatakan bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan lebih bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi yang berkembang.

“Untuk itu, harus ada keterkaitan dan kesesuaian dengan dunia industri. Jangan biarkan ketidaksesuaian terjadi,” kata Kamal dalam siaran video di saluran YouTube TVR Parlemen.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebelumnya mengatakan bahwa salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran di negara ini, terutama di kalangan Generasi Z, adalah ketidaksesuaian antara pendidikan dan tuntutan pasar kerja.

Lulusan sekolah menengah kejuruan adalah kontributor terbesar terhadap tingkat pengangguran, dengan sekitar 8,9 persen, katanya.

“Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengeluarkan peraturan presiden tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan kejuruan. Peraturan tersebut menetapkan bahwa pendidikan dan pelatihan harus memenuhi kebutuhan dunia bisnis dan industri.

Fauziyah mengatakan bahwa peraturan tersebut juga mendorong sinergi antara pemangku kepentingan terkait untuk menyediakan tenaga kerja yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang dinamis.

Berita terkait: Pemerintah fokus pada revitalisasi pendidikan kejuruan
Berita terkait: Menteri Ketenagakerjaan mendesak pusat pelatihan untuk menjembatani kesenjangan kerja

Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Nvidia Siap Menggantikan Intel dalam Indeks Industri Dow Jones