Pemerintah Imbau Penggunaan AI Secara Bijak dalam Komunikasi Publik

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mengingatkan para praktisi Public Relations (PR) untuk berhati-hati dan tetap etis dalam menggunakan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Meski AI makin berpengaruh, penilaian manusia tetaplah sangat penting.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis, Patria mengatakan AI punya potensi besar untuk meningkatkan komunikasi publik. Namun, penggunaannya harus diimbangi dengan tanggung jawab etika dan pengawasan dari manusia.

“Kesuksesan praktisi PR di masa depan akan tergantung pada kemampuan kita menguasai AI sebagai alat strategis dan komitmen kita untuk menjunjung tinggi etika,” ujarnya.

Patria menjelaskan bahwa sistem AI kini bisa membantu berbagai tugas komunikasi—mulai dari membuat siaran pers, menganalisis data publik, hingga melacak sentimen di dunia online.

Banyak agensi dan media, tambahnya, sudah mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja mereka untuk merencanakan dan menjalankan strategi komunikasi dengan lebih efisien.

Namun, dia menekankan bahwa peran manusia tetap tidak tergantikan untuk memastikan empati, keakuratan, dan kepekaan terhadap konteks dalam berkomunikasi.

“Konten yang dihasilkan AI seringkali kurang memiliki kedalaman emosional yang hanya bisa diberikan oleh manusia,” kata Patria.

“Kita harus tetap mengandalkan keahlian kita sendiri saat menyampaikan informasi,” tambahnya.

Dia memperingatkan soal risiko misinformasi, penyampaian yang janggal, dan narasi palsu yang mungkin muncul jika sistem AI dioperasikan tanpa pengawasan.

“AI bisa memperbesar kesalahan jika tidak diawasi dengan cermat,” pesannya, seraya mendorong para praktisi untuk tetap waspada dalam memastikan kualitas dan kebenaran.

Patria mengulang bahwa teknologi harus melayani, bukan menggantikan, komunikasi manusia.

“Masa depan komunikasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana manusia bisa mengendalikannya,” ucap dia.

Indonesia telah mulai menyusun kerangka kerja untuk memandu penggunaan AI yang bertanggung jawab, termasuk Peta Jalan Nasional AI. Tujuannya adalah untuk mendorong inovasi yang beretika, menyelaraskan regulasi dengan standar global, serta memposisikan Indonesia untuk memanfaatkan AI bagi kemajuan bangsa.

MEMBACA  Kesuksesan Acara TV Cinta Rendi Jhon Berakhir Bahagia dengan 100 Episode