Pemerintah Harus Lebih Tegas Memberantas Perjudian

loading…

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana bilang pemerintah harus lebih tegas basmi judi online. Foto/SindoNews

JAKARTA – Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahas dampak judi online (judol) di masyarakat. Banyak orang kena depresi, punya utang online, bahkan ada yg bunuh diri.

“Kita gak boleh biarkan efek buruk judol terus terjadi. Nyawa hilang, keluarga berantem, usaha bangkrut, terlilit utang, anak putus sekolah, dll. Negara harus lindungi nasabah bank supaya rekening ga dipake pelaku kejahatan. Rekening 100% aman dan bisa dipake lagi,” kata Ivan Yustiavandana lewat akun Instagram @ppatk_indonesia, Rabu (13/8/2025).

Data kuartal 1 tahun 2025 tunjukan, deposit pemain umur 10-16 tahun lebih dari Rp2,2 miliar. Umur 17-19 tahun capai Rp47,9 miliar, dan yg paling tinggi umur 31-40 tahun dengan Rp2,5 triliun.

Baca juga: Perputaran Dana Judol di Indonesia Tembus Rp927 Triliun, Bahayanya Sampai ke Ekonomi

71,6% pemain judol penghasilannya di bawah Rp5 juta dan punya utang di luar bank, koperasi, atau kartu kredit.

“Angka-angka ini bukan cuma angka, tapi efek sosial dari kecanduan judol itu konflik keluarga, prostitusi, utang online, dan lain-lain,” ujarnya.

Baca juga: Picu Kejahatan Finansial, Transaksi Judol Nyaris Tembus Rp1.000 Triliun

*(typo: “di indonesia” menjadi “di indonesia”, missing “n”)*

MEMBACA  "Kokam Pemuda Muhammadiyah Bantu Wujudkan Stabilitas Kamtibmas" Menjadi: "Kokam Pemuda Muhammadiyah Berperan Aktif dalam Menjaga Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat"