Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia berencana untuk memperluas kerjasama dengan kelompok-kelompok lingkungan demi memperbaiki kondisi sungai di seluruh negeri, termasuk Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane yang mengalir melalui Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan, “Sungai Ciliwung dan Cisadane sudah punya komunitas yang cukup besar yang peduli terhadap mereka. Kami akan segera menjalin kolaborasi dengan komunitas-komunitas seperti itu, karena saya percaya hampir tidak mungkin bagi kami untuk menangani masalah terkait sungai tanpa mereka—mereka layak mendapat pengakuan.”
Pernyataan tersebut disampaikan menteri setelah mengikuti kegiatan bersih-bersih di sepanjang Sungai Cipinang di Jakarta pada hari Jumat dan meresmikan sebuah kelompok lingkungan baru yang didedikasikan untuk melindungi aliran air tersebut.
Nurofiq menyampaikan apresiasi pemerintah kepada warga yang telah membentuk komunitas serupa untuk menjaga sungai dari sampah, dan menggambarkan inisiatif mereka sebagai kontribusi penting bagi upaya pelestarian lingkungan.
Dia berharap kelompok-kelompok ini tidak hanya membantu upaya pembersihan tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan sungai untuk kelestarian lingkungan hidup.
Menteri itu juga menekankan rencana untuk bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung kelompok lingkungan dalam menangani masalah daerah aliran sungai.
“Harapan kami, semua komunitas akan secara konsisten memainkan peran aktif dalam mengedukasi warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, mengajak mereka untuk bergabung dalam upaya mencegah pembuangan sampah ke sungai,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian dari pemantauan kualitas air di 4.480 lokasi di 1.480 sungai pada paruh pertama tahun 2025, sebanyak 70,70 persen lokasi menunjukkan tingkat pencemaran sedang, sementara hanya 29,3 persen yang memenuhi standar baku mutu.
Selain itu, semua lokasi yang dipantau di provinsi Jakarta, Kepulauan Riau, dan Papua Selatan ditemukan tercemar dalam berbagai tingkatan.
Dalam hal ini, Sungai Ciliwung dan Cisadane termasuk dalam lima daerah aliran sungai prioritas, bersama dengan Sungai Citarum, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Brantas, yang tingkat pencemarannya semakin memburuk.
Berita terkait: Kementerian Lingkungan Hidup luncurkan penilaian strategis pasca banjir Bali
Berita terkait: Indonesia selidiki 70 perusahaan terkait pencemaran Sungai Brantas
Berita terkait: Berkurangnya jumlah lumba-lumba Mahakam indikasikan krisis ekologi: pemerintah
Penerjemah: Prisca T, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025