Pemerintah Dukung Promosi Pesawat N219 di Indo Defence

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mendukung promosi berbagai produk industri pertahanan dalam negeri, termasuk pesawat N219 Nurtanio, di Indo Defence Expo dan Forum yang akan digelar di Jakarta pada 11-14 Juni 2025.

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menyatakan bahwa pameran ini menjadi momen yang tepat untuk memamerkan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

“Sebenarnya banyak (mitra) yang bisa memanfaatkan N219,” katanya pada Rabu (4 Juni).

Taufanto menjelaskan bahwa N219 adalah pesawat penumpang yang sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

Ia mencatat bahwa teknologi di N219 tidak kalah canggih dibanding pesawat komersil pada umumnya. Selain itu, PTDI saat ini sedang mengembangkan versi amfibi dari pesawat N219.

Meski beberapa komponen pesawat masih diimpor dari luar negeri, Taufanto menekankan bahwa pesawat ini memiliki ciri khas Indonesia, terutama dalam desainnya.

“Sebagian besar produk kita, terutama desainnya adalah buatan sendiri,” kata Taufanto.

Oleh karena itu, ia berharap pameran Indo Defence tahun ini bisa menjadi jembatan bagi N219 untuk masuk pasar internasional.

PTDI terus mengembangkan pesawat N219 menjadi versi amfibi, bertujuan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil.

Manajer komunikasi perusahaan dan promosi PTDI, Adi Prastowo, menjelaskan bahwa sebagai negara kepulauan dengan 60 persen wilayahnya berupa perairan, Indonesia membutuhkan lebih banyak inovasi transportasi, terutama untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau transportasi darat.

“Di sisi lain, dengan begitu banyaknya area perairan, ada potensi besar untuk mengembangkan wisata air menggunakan pesawat amfibi. Jenis transportasi ini juga diyakini bisa memenuhi kebutuhan konektivitas destinasi wisata dan menjadi sarana logistik untuk mendukung ekonomi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

Pesawat N219 yang sedang dikembangkan menjadi varian amfibi akan dilengkapi dengan pelampung berbahan komposit untuk menggantikan roda saat mendarat di perairan terbuka.

MEMBACA  Senjata Tersembunyi di Balik Kesuksesan George Groves sebagai Juara Dunia Tinju Kelas Menengah Super

Selama pengembangan, PTDI tetap berkomitmen penuh pada riset dan pengembangan melalui penyertaan jam kerja, pemanfaatan fasilitas produksi, dan uji laboratorium.

Versi dasar pesawat N219 akan mengalami peningkatan performa, dengan berat maksimum lepas landas (MTOW) naik dari 6.700 kg menjadi 7.030 kg, dan kapasitas muatan dari 1.550 kg menjadi 1.900 kg.

Penambahan pelampung seberat sekitar 600 kg memungkinkan pesawat membawa beban hingga 1.300 kg, setara dengan 17 penumpang.

Untuk pengembangan pelampung komposit, PTDI bekerja sama dengan AEROCET dan MOMENTUM, produsen pesawat amfibi asal Amerika, dengan target mendapatkan sertifikasi standar internasional dari Federal Aviation Administration (FAA) pada 2026.

“Nantinya, pesawat amfibi N219 dapat dikomersilkan secara global. Pesawat amfibi N219 ditargetkan melakukan penerbangan perdana pada 2026 dan mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Kelaikudaraan dan Operasi Pesawat Kemenhub pada 2027,” kata Prastowo.

Berita terkait: Pesawat N219 produksi LAPAN dan PTDI dapat Sertifikat Tipe

Berita terkait: PTDI tanda kontrak jual pesawat N219 ke DRC

Berita terkait: PTDI targetkan produksi pesawat amfibi pada 2024

Penerjemah: Walda Marison, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025