Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan sekolah darurat untuk memastikan kelanjutan belajar mengajar bagi siswa di daerah terdampak banjir dan longsor di seluruh Sumatra.
Nico Harjanto, staf khusus Wakil Presiden, menyatakan ribuan fasilitas pendidikan yang rusak tidak boleh menghalangi anak-anak mengakses pendidikan terlalu lama.
“Pemerintah memastikan anak-anak tidak kehilangan hak mereka untuk belajar,” ujarnya pada Rabu.
Dari 2.798 sekolah yang rusak, pihak berwenang merespons melalui inisiatif Dukungan Sekolah Darurat untuk menjaga aktivitas kelas.
Langkah darurat mencakup pendistribusian ruang kelas sementara, tenda sekolah, dan materi pembelajaran ke daerah yang paling parah terdampak agar pembelajaran tetap berjalan meski ada kerusakan fisik pada gedung sekolah.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyiapkan 126 tenda kelas darurat dan 10.200 paket perlengkapan sekolah untuk Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Daerah terdampak bencana juga dimasukkan dalam daftar prioritas revitalisasi sekolah pada tahun 2026.
“Ini bukan hanya tentang menyediakan fasilitas, tetapi juga tentang menjaga harapan dan masa depan anak-anak dalam situasi sulit,” kata Harjanto.
Pembelajaran akan terus berlangsung melalui kelas offline, online, dan berbasis tenda, dengan jadwal bergilir di sekolah yang masih beroperasi sebagian.
Untuk sekolah yang rusak parah, 25 ruang kelas tenda akan berfungsi sebagai pengganti sementara.
Kementerian telah melaksanakan penilaian cepat, mencatat 208.000 siswa dan 19.000 guru yang terdampak.
Bantuan pendidikan darurat senilai Rp21,1 miliar (US$1,2 juta) telah dialokasikan untuk ketiga provinsi tersebut.
Per 4 Desember, 10.000 paket perlengkapan sekolah dan 74 tenda darurat telah siap didistribusikan.
Bantuan perbaikan awal senilai Rp10 juta hingga Rp25 juta per sekolah sedang dipersiapkan, sementara data untuk prioritas rehabilitasi 2026 sedang diselesaikan.
Berita terkait: Pemerintah RI bebaskan uang sekolah bagi siswa terdampak banjir Sumatra
Berita terkait: Sekolah-sekolah di Sumatra kesulitan lanjutkan kelas usai banjir dan longsor
Penerjemah: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025