Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendirikan pasar ikan modern di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sebagai upaya strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan sektor perikanan yang berkelanjutan serta berkembang.
Pasar dengan total luas 17.653 meter persegi ini akan dilengkapi fasilitas seperti pabrik es, penyimpanan dingin untuk ikan, toilet umum, pengolah limbah cair, dermaga, pasar ikan, kios seafood, area parkir, taman, pasokan listrik, dan tempat sampah sementara, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam kunjungannya ke Natuna, Selasa, Menteri menyatakan bahwa luas area tersebut terdiri dari 7.629 meter persegi daratan dan 10.024 meter persegi area laut yang akan direklamasi.
Pasar ikan modern didirikan untuk berfungsi sebagai pusat perdagangan yang bersih dan rapi, guna memastikan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas di sini. Selain itu, pasar ini akan mewakili pembangunan ekonomi berbasis perikanan di Natuna, dan dapat menjadi contoh bagi pulau-pulau lain di seluruh Indonesia.
“Pengelolaan pasar ini akan dilakukan oleh Koperasi Desa Merah Putih,” tambahnya.
Menteri mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pasar ini telah ada cukup lama, namun beliau baru menindaklanjutinya setelah mengunjungi lokasi dan menerima dukungan penuh dari Bupati Natuna Wan Cen Sui Lan.
“Sekarang saya sudah datang ke sini, didukung oleh Ibu Bupati. Ada banyak hal yang perlu diselesaikan, dan beliau akan segera menanganinya,” catatnya.
Trenggono menyatakan bahwa total anggaran untuk pembangunan pasar modern ini adalah Rp91,2 miliar. Dana tersebut berasal dari hibah Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa hibah ini merupakan bentuk kolaborasi internasional yang bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan Indonesia, khususnya di daerah terluar seperti Natuna.
Dia juga mengonfirmasi bahwa kontraktor telah terpilih untuk pembangunan pasar modern ini, yang dijadwalkan segera dimulai.