Anggota DPR RI, Rahmat Saleh, mendesak pemerintah untuk menetapkan status bencana nasional menanggapi banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera.
Ia menjelaskan bahwa penetapan ini sangat diperlukan untuk mempercepat evakuasi, memperlancar bantuan, dan memulihkan kondisi wilayah terdampak.
“Yang terpenting saat inin adalah memastikan bantuan cepat sampai ke warga. Pemda sudah berusaha keras, tapi kapasitas mereka terbatas,” ujarnya dalam pernyataan pada Minggu.
Ditegaskannya, status bencana nasional akan meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah serta mempermudah mobilisasi sumber daya penting, seperti logistik, tim rescue, dan alat berat untuk membuka akses jalan.
Kebutuhan dasar para korban, seperti air bersih, layanan kesehatan, makanan, dan tempat penampungan sementara, disebutnya semakin mendesak seiring bertambahnya jumlah pengungsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dengan menetapkan status bencana nasional, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan lebih cepat dan merata.
Ia menambahkan, bencana hidrometeorologi yang melanda ketiga provinsi itu menunjukkan skala darurat yang sesungguhnya, dengan kondisi Sumatera Barat sebagai yang paling kritis karena hampir semua kabupatennya terdampak.
Situasi ini, menurut dia, sudah melampaui batas bencana biasa dan membutuhkan respons yang lebih terintegrasi serta cepat, termasuk mobilisasi sumber daya secara besaar-besaran.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah masih memantau perkembangan di sejumlah wilayah sebelum memutuskan untuk menetapkan status darurat bencana nasional.
Untuk sementara, prioritas pemerintah masih pada penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa korban jiwa dari bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera telah mencapai 303 orang per Sabtu, 29 November.