Surabaya, Jatim (ANTARA) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar meluncurkan integrasi literasi dan pendidikan jaminan sosial di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
“Kita berharap universitas, akademisi, dan ilmuwan bisa menjadi bagian dari ekosistem untuk memperkuat pengembangan jaminan sosial nasional,” ujarnya saat peluncuran grand launch “Penguatan Ekosistem Jaminan Sosial melalui Pendidikan” di Universitas Airlangga pada Kamis.
Dia menyebut banyak penelitian di berbagai negara untuk memperkaya pengetahuan tentang sistem jaminan sosial. Mengintegrasikan literasi jaminan sosial ke kurikulum universitas diharapkan bisa memicu studi serupa di Indonesia.
“Berbagai kemajuan mereka, termasuk dalam studi dan riset, telah memberikan pengetahuan lebih kuat untuk mendukung sistem jaminan sosial. Kedua, mereka menyiapkan sumber daya manusia untuk menjalankan sistem jaminan sosial,” jelasnya.
Menteri berharap kolaborasi dengan universitas, khususnya dalam riset, bisa mendukung munculnya inovasi teknologi untuk meningkatkan sistem jaminan sosial.
“Inilah yang disebut ekosistem baru yang akan tumbuh, menjadi bagian kurikulum pendidikan, bagian pengetahuan, dan sekaligus berkembang jadi inovasi dan kemajuan teknologi,” katanya.
Menurut Iskandar, jaminan sosial bukan sekadar program, tapi hak setiap warga negara. Karena itu, penting membangun kesadaran tentang jaminan sosial melalui pendidikan.
Ekosistem jaminan sosial bisa diperkuat dengan memastikan generasi muda tahu, paham, dan berperan aktif di dalamnya.
“Tujuannya adalah membangun kesadaran kolektif sejak sekolah,” ucapnya.
Jaminan sosial seperti JKN, JKK, JKP, JHT, JP, dan Asuransi Kematian memberikan perlindungan dari berbagai risiko hidup.
“Melalui pendidikan, kita tanamkan nilai. Dengan jaminan sosial, kita lindungi masa depan. Bersama, kita ciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, inklusif, dan adil,” tegasnya.
Berita terkait:
- Pemerintah perluas cakupan Jamsostek untuk pekerja rentan
- Menteri perkenalkan program jaminan sosial seumur hidup untuk masyarakat
Penerjemah: Anita Permata Dewi, Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025