Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pemerintah sedang bekerja untuk mengoptimalkan peran perguruan tinggi di setiap wilayah untuk mendukung program sekolah gratis Sekolah Rakyat.
Menyampaikan di Malang, Jawa Timur, pada Jumat, dia menginformasikan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk program tersebut dapat bervariasi dalam bentuk.
Pertama, katanya, kementeriannya akan meminta perguruan tinggi untuk menyediakan dosen untuk membantu proses pembelajaran di sekolah, terutama jika sekolah tersebut berada di dekat kampus mereka.
Kedua, kementerian akan membuka peluang bagi mahasiswa perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
“Nantinya, kami juga akan meminta mahasiswa perguruan tinggi untuk membantu di sana,” katanya.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi, katanya, merupakan bagian dari kerja sama saling mendukung untuk kesejahteraan masyarakat.
Terkait guru dan kepala sekolah untuk sekolah-sekolah tersebut, dia menginformasikan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan persiapan untuk merekrut mereka, termasuk mempertimbangkan opsi yang diajukan oleh pemerintah daerah.
Menurut menteri, pemerintah berupaya untuk menunjuk guru dan kepala sekolah dengan status pegawai negeri sipil ke sekolah-sekolah tersebut.
Dia berharap bahwa proses rekrutmen khusus untuk guru akan segera selesai, sehingga persiapan operasional untuk kegiatan pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan cepat.
“Kami saat ini sedang dalam proses rekrutmen guru; semoga bisa selesai bulan depan. Ada sekitar 53 lokasi (untuk Sekolah Rakyat) di berbagai provinsi yang sudah siap,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa setelah fase pertama program Sekolah Rakyat diinisiasi, kementeriannya akan mempertimbangkan kemungkinan peningkatan jumlah sekolah.
“Di masa depan, pada tahun 2026, diharapkan antara 100-200 lokasi sekolah baru akan didirikan dengan standar bangunan yang disetujui oleh Presiden,” tambah menteri.