Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia sedang bekerja untuk memastikan bahwa anak-anak di seluruh negeri menerima vaksinasi lengkap untuk melindungi mereka dari beberapa penyakit.
“Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mempromosikan vaksinasi lengkap anak-anak di seluruh negeri,” kata Murti Utami, direktur jenderal pelurusan penyakit di Kementerian Kesehatan, di Jakarta pada hari Sabtu.
Beliau menjelaskan bahwa vaksinasi lengkap merujuk pada pemberian beberapa vaksin sepanjang tahap perkembangan seorang anak, mulai dari lahir hingga mereka mencapai sekolah dasar.
Utami kemudian memberikan pembagian rinci, mengatakan bahwa bayi antara nol dan 11 bulan perlu divaksinasi terhadap hepatitis B, tuberkulosis, difteri, batuk rejan, tetanus, polio, campak, dan rubela.
Saat anak-anak berusia 18 hingga 24 bulan, orangtua mereka harus memastikan mereka menerima vaksin tambahan untuk difteri, batuk rejan, tetanus, polio, campak, dan rubela, tambahnya.
Untuk anak-anak kelas satu, vaksin tambahan untuk campak, rubela, difteri, dan tetanus diperlukan, katanya.
Pada kelas dua dan lima, anak-anak harus diberikan vaksin tambahan untuk tetanus dan difteri, diikuti oleh vaksin virus papiloma manusia (HPV) pada dua kelas berikutnya, tambahnya.
Utami menekankan pentingnya jadwal vaksinasi yang komprehensif, menunjukkan bahwa imunisasi telah terbukti efektif dalam mengurangi secara signifikan jumlah kasus penyakit-penyakit tersebut.
Selain itu, beliau menyoroti bahwa imunisasi dapat mencegah hingga lima juta kematian setiap tahun akibat penyakit-penyakit tersebut.
Mengingat manfaat-manfaat ini, Utami mendorong warga untuk memastikan anak-anak mereka divaksinasi selama World Immunization Week 2025, yang berlangsung sepanjang minggu terakhir bulan ini.
Beliau mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan mitra untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan memperluas cakupan program imunisasi.
Berita terkait: Pemerintah RI akan memulai imunisasi heksavalen pada kuartal ketiga
Berita terkait: Menteri bergabung dalam vaksinasi polio di Kota Sorong Papua Barat
Berita terkait: Kementerian mendeteksi 889 ribu kasus TB hingga Maret 2025: Pejabat
Penerjemah: Sinta A, Tegar Nurfitra Putra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025