Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa Indonesia ingin memperluas kerja sama dengan Norwegia untuk pengembangan energi bersih, terutama tenaga air.
Dengan sebagian besar listriknya berasal dari tenaga air, Norwegia merupakan pemimpin di bidang energi bersih, kata Sugiono usai pertemuan dengan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin.
Indonesia berharap bisa memanfaatkan pengalaman Norwegia untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mencapai target energi bersih yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2030, ujar menteri dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono dan Giverin juga membahas kerja sama yang sudah ada di bidang lingkungan dan perubahan iklim, termasuk penanganan sampah laut.
Selain itu, mereka mengeksplorasi potensi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi melalui mekanisme kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA), di mana Norwegia menjadi anggotanya.
Indonesia dan Norwegia menjalin hubungan diplomatik pada 25 Januari 1950 dan akan memperingati 75 tahun kerja sama bilateral tahun ini.
Menyikapi hal ini, mereka telah menyepakati Deklarasi Bersama tentang “Kemitraan untuk Masa Depan yang Sejahtera dan Berkelanjutan.”
Deklarasi ini akan menjadi acuan untuk meningkatkan strategi kerja sama bilateral ke depan, khususnya di sektor penting seperti ekonomi, perdagangan, pengembangan energi bersih, ketahanan pangan, dan pendidikan.
RUPTL 2025–2030 merupakan dokumen strategis yang memberikan peta jalan pengembangan kelistrikan nasional, terutama oleh PLN, untuk lima tahun mendatang.
RUPTL merincikan rencana terkait pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik untuk memenuhi kebutuhan nasional, serta menjadi panduan bagi investor swasta untuk menanamkan modal di sektor kelistrikan.
Berita terkait: Indonesia akan bangun jaringan 47.758 kilometer sirkuit untuk energi bersih
Berita terkait: Lifting minyak RI kuartal I 2025 capai 96 persen, gas lampaui target
Reporter: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025