Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertujuan untuk menerbitkan sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) kepada 1,2 juta guru pada tahun 2025.
“Tahun ini, sekitar 598.000 guru mengikuti PPG,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian, Nunuk Suryani, pada hari Kamis.
Secara nasional, terdapat sekitar 3 juta guru, di mana sekitar 1,3 juta atau 44,96 persen, telah bersertifikasi.
Sebanyak 1,6 juta guru masih belum bersertifikasi. Namun, hanya 1,2 juta di antaranya yang memenuhi syarat untuk program sertifikasi PPG karena pendidikan sarjana belum lengkap.
Menurut Suryani, sebanyak 713.582 guru belum mengikuti proses seleksi program sertifikasi. Kementerian berharap mereka akan mendaftar pada tahun 2025.
Saat mencapai target sertifikasi, Kementerian akan meningkatkan anggaran dari 50 triliun rupiah menjadi 70 triliun rupiah untuk tunjangan bagi guru bersertifikasi.
Sebelumnya, Muhammad Nur Purnamasidi, anggota Komisi X DPR, menekankan bahwa penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 19 tahun 2024 tentang PPG merupakan langkah penting untuk mempercepat sertifikasi guru.
Beliau menyoroti bahwa hal ini penting untuk mencegah devaluasi profesi mengajar dibandingkan dengan profesi lain dan untuk mengatasi potensi “krisis guru” di negara ini.
Berita terkait: Perpustakaan nasional memiliki koleksi manuskrip Sunda terbesar di dunia
Berita terkait: Kebijakan afirmatif untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan: Kementerian
Penerjemah: Khaerul Izan, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024