Wonosobo, Jateng (ANTARA) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa pemerintah akan memastikan perlindungan bagi pekerja migran di daerah konflik.
“Pekerja Indonesia di Iran sudah ditangani oleh Kemenlu, sedangkan di Qatar, kami memiliki sekitar dua ribu pekerja yang terdaftar. Saat ini kami sedang mengurangi risiko dengan terus mengumpulkan data,” ujarnya di sini pada Rabu.
Pernyataan ini disampaikan setelah peluncuran Desa Emas Pekerja Migran dan sosialisasi peluang kerja luar negeri di Kabupaten Wonosobo.
Selain memberi informasi tentang langkah darurat, pemerintah juga mendorong pekerja untuk pindah ke daerah yang lebih aman.
“Dirjen perlindungan sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Kemenlu atau duta besar Indonesia di Qatar. Mereka melaporkan pagi ini tentang langkah-langkah mitigasi yang sedang disiapkan,” kata Karding.
Dia menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjamin keselamatan dan perlindungan semua pekerja migran di daerah konflik, seperti Qatar.
“Kami akan lindungi mereka dan tunjukkan bahwa negara hadir untuk melindungi warganya,” ucapnya.
Ketika ditanya tentang upaya memulangkan pekerja, dia menjawab bahwa situasi perlu dipelajari karena saat ini belum mungkin membawa mereka pulang.
“Untuk sementara, kami akan pindahkan mereka ke daerah yang lebih aman dan kecil kemungkinan terkena serangan,” jelasnya.
Dia juga memastikan penundaan sementara pengiriman pekerja Indonesia ke beberapa negara yang terdampak konflik.
“Untuk sekarang, kami akan hentikan pengiriman pekerja sampai situasi lebih aman karena, bagi kami, satu nyawa jauh lebih berharga dari apa pun,” tegasnya.
*Penerjemah: Heru, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*