Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk memberikan insentif kepada klub olahraga untuk mendukung pengembangan atlet agar dapat unggul di berbagai tingkat kompetisi.
“(Presiden) Prabowo memiliki program prioritas yang mencakup memberikan insentif bagi klub olahraga,” katanya saat mengeluarkan pernyataan pers di sini pada hari Rabu.
Dia mengatakan bahwa rencana insentif tersebut adalah salah satu hasil dari pertemuan yang diadakan untuk membahas implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tahap kedua.
Pertemuan tersebut melibatkan 12 kementerian dan dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tambahnya.
Menteri Ariotedjo tidak menjelaskan jenis insentif yang akan diberikan kepada klub olahraga.
Namun, katanya tujuan utamanya adalah untuk mendukung klub-klub tersebut dalam mengembangkan atlet dan berkontribusi pada industri olahraga.
Presiden Prabowo juga fokus pada pengembangan seni bela diri tradisional Indonesia Pencak Silat, dengan harapan bahwa olahraga tersebut dapat diakui oleh Komite Olimpiade Internasional.
Pemerintah telah mempromosikan olahraga tersebut secara internasional, seperti yang terlihat dari penyelenggaraan kejuaraan Pencak Silat di Belanda dari 21-23 November 2024, dan di Abu Dhabi dari 18-22 Desember.
Selain insentif, pemerintah juga mendorong sertifikasi produk olahraga yang diproduksi oleh industri lokal.
“Kita dapat membantu dalam sertifikasi produk (lokal) sesuai dengan standar federasi internasional,” kata Ariotedjo.
Dengan cara itu, jelasnya, pemerintah berharap bahwa produk olahraga yang diproduksi di Indonesia dapat digunakan dalam kejuaraan internasional di masa depan.
Ariotedjo menjelaskan bahwa pemerintah akan merumuskan implementasi DBON fase dua berdasarkan evaluasi dan perubahan yang direkomendasikan dalam fase satu.
DBON fase kedua juga akan fokus pada olahraga prioritas sehingga negara dapat meraih prestasi di kompetisi tingkat internasional, seperti Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia.