Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup akan memperketat pengawasan di area pasar tradisional untuk memastikan pengelolaan sampah yang baik.
“Kita harus perkuat pengolahan sampah dari hulu, termasuk di pasar tradisional,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau Pasar Teluk Gong di Jakarta Utara pada Rabu, menurut pernyataan yang diterima Kamis.
Dia menyampaikan komitmen kementeriannya untuk melakukan evaluasi lebih lanjut dan verifikasi sistematis terhadap sistem pengelolaan sampah di pasar tersebut.
Hal ini bertujuan menciptakan model pengelolaan sampah pasar tradisional yang optimal dan bisa diterapkan di lokasi lain.
Menteri juga memuji upaya yang dilakukan pengelola pasar, pedagang, dan mitra lingkungan dalam menangani sampah yang dihasilkan di pasar.
Berita terkait: Kementerian Lingkungan kirim tim untuk perbaikan kebersihan pasar
Pasar Teluk Gong menghasilkan 4 meter kubik sampah setiap hari, terdiri dari sampah organik (35 persen), anorganik (63 persen), dan berbahaya serta beracun (2 persen).
Pasar telah menerapkan sistem pemilahan sampah untuk memisahkan penanganan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik diolah jadi pupuk, sedangkan sampah anorganik dikelola secara kolaboratif, termasuk dengan dikumpulkan dan dijual.
Namun, Nurofiq menekankan bahwa pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan untuk mencakup semua aspek secara berkelanjutan, baik organik maupun anorganik.
Kementerian Lingkungan menyatakan akan fokus pada pengurangan sampah di Jakarta, mengingat tingginya produksi sampah di provinsi tersebut dan kesiapannya dalam menerapkan langkah pengelolaan sampah.
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan, 34,2 juta ton sampah dihasilkan di seluruh Indonesia pada 2024, berdasarkan laporan dari 317 kabupaten/kota. Dari total itu, hanya 20,4 juta ton sampah yang terkelola.
Di Jakarta saja, total sampah yang dihasilkan pada 2024 mencapai 3,17 juta ton.
Berita terkait: PD Pasar Jaya olah sampah pasar jadi pakan ternak
Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025