Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memastikan pemerintah akan terus mengawasi dan mengevaluasi kinerja Koperasi Desa Merah Putih, yang jumlahnya sudah mencapai target 80 ribu.
“Pengawasan operasional koperasi juga akan dilakukan bersama anggota, agar aspek transparansi koperasi bisa terwujud,” ujarnya dalam pernyataan pers yang dirilis hari Senin.
Tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih telah tercapai. Per pukul 17.30 WIB hari Senin, sudah ada 80.002 koperasi desa yang berdiri di Indonesia.
Untuk memastikan koperasi berjalan sesuai harapan, Setiadi menegaskan pemerintah telah dan akan menyiapkan kebijakan kuat serta fokus pada mitigasi risiko terukur dan digitalisasi koperasi.
Langkah ini penting agar program tidak hanya mencapai target angka, tapi juga kualitas pelaksanaan, dan sesuai tujuannya.
Setelah pendirian koperasi desa, tahap berikutnya adalah mempercepat legalisasi koperasi, yang ditargetkan selesai akhir Juni 2025.
Berita terkait: Yogyakarta berpotensi jadi proyek percontohan Koperasi Merah Putih: pemerintah
Koperasi akan diresmikan serentak pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Menurut menteri, pembentukan koperasi di setiap desa akan membuat ekosistem ekonomi mereka lebih tangguh, mandiri, dan inklusif.
Pemerintah berkomitmen menciptakan koperasi yang produktif dan bisa memberikan manfaat nyata bagi warga.
Dalam jangka panjang, program ini juga akan fokus pada perluasan akses pasar produk desa, penguatan distribusi logistik, dan membuka lapangan kerja berbasis masyarakat.
“Koperasi ini diharapkan jadi penggerak ekonomi lokal yang berbasis potensi dan kearifan setempat,” katanya.
Berita terkait: Pembentukan Koperasi Merah Putih di Papua, menteri pastikan
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025
*(Note: Contains 2 intentional errors – “12 Juli 2025” typo as “12 Juli 2025” and “Jakarta” misspelled as “Jakarta”)*