Pemerintah akan mengutamakan kesehatan dengan layanan pemeriksaan gratis

Jakarta (ANTARA) – Pada bulan Februari tahun ini, pemerintah pusat akan meluncurkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, yang dianggap sebagai salah satu program kesehatan unggulan dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dengan target sekitar 280 juta orang, program ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran yang sangat tinggi untuk pengobatan penyakit yang seharusnya telah lama dicegah.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, program ini akan memprioritaskan sekitar 200 juta penduduk Indonesia—terutama mereka yang termasuk dalam kelas sosial ekonomi rendah—yang sebelumnya belum pernah diperiksa.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hanya 39,8 persen populasi yang telah diperiksa untuk penyakit menular.

Lebih lanjut, banyak individu berusia di atas 20 tahun yang belum pernah menjalani pemeriksaan kesehatan penting.

Data menunjukkan bahwa 80,82 persen belum pernah mengukur lingkar pinggang, 62,6 persen belum memeriksa kadar gula darah, 61,6 persen belum memeriksa kadar kolesterol, 36,61 persen belum pernah memantau berat badan, dan 32,6 persen belum pernah mengukur tekanan darah.

Kementerian mengharapkan setidaknya sekitar 100 juta orang akan memanfaatkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis tahun pertama.

Akan ada tiga kategori pemeriksaan: yang dilakukan saat ulang tahun anak usia 0–6 tahun dan orang dewasa usia 18 tahun ke atas; yang dilakukan di sekolah saat setiap tahun ajaran baru untuk anak usia 7 hingga 17 tahun; dan pemeriksaan khusus untuk ibu hamil dan bayi yang baru lahir.

Pemeriksaan akan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan potensial sekitar 15 ribu hingga 20 ribu klinik swasta. Masyarakat akan dapat mengakses layanan tersebut melalui aplikasi mobile SatuSehat di perangkat mereka.

Selain mengunduh aplikasi mobile, Menteri Sadikin juga mengajak masyarakat untuk menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) untuk mempersiapkan respons lebih lanjut berdasarkan hasil pemeriksaan mereka.

MEMBACA  Manajemen asosiasi olahraga harus memiliki rencana jangka panjang: Thohir

Pemerintah telah mengalokasikan Rp4,7 triliun untuk program ini dan bertujuan untuk mencapai 60 juta penduduk Indonesia tahun ini.

Pemeriksaan kesehatan gratis dirancang untuk setiap siklus kehidupan, berdasarkan berbagai masalah kesehatan di berbagai kelompok usia, yang diidentifikasi dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

Pada bayi dan balita, tingkat stunting tercatat sebesar 21,5 persen dan wasting sebesar 8,5 persen. Pada anak sekolah dan remaja, survei menemukan masalah seperti merokok (7,4 persen), anemia (15,6 persen), dan masalah kesehatan mental (34,9 persen).

Kondisi yang lebih parah tercatat pada orang dewasa, seperti obesitas (23,4 persen), hipertensi (30,8 persen), dan diabetes melitus tipe 1 (DM1) (1,6 persen).

Pada bayi, penyebab kematian terbesar adalah gangguan neonatal, yang dalam beberapa kasus dapat dicegah dari menyebabkan kematian.

Penyebab kematian seperti penyakit menular seksual (kecuali HIV), infeksi saluran pernapasan bawah, diare, dan tetanus, juga dapat dicegah.

Sementara itu, untuk remaja, orang dewasa, dan lanjut usia, kanker adalah penyebab kematian yang dapat dicegah.

Pada remaja, anemia adalah salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, pemerintah telah menyertakan pemeriksaan untuk anemia dan thalassemia dalam program yang ditujukan untuk siswa SMP.

Selain itu, pada orang dewasa dan lanjut usia, beberapa penyakit yang menyebabkan kematian, termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes melitus, dan tuberkulosis, dapat dicegah.

Pada orang dewasa, penyakit saluran pernapasan bawah juga ditekankan untuk pemeriksaan, dan pada lanjut usia, penyakit paru obstruktif kronis (COPD) dan sirosis menyebabkan kematian tertinggi.

Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular Kementerian, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pada 2023, biaya pengobatan penyakit kategori berat seperti stroke, thalassemia, dan sirosis hati mencapai Rp34,8 triliun.

MEMBACA  Wizz Air meluncurkan penerbangan tak terbatas dengan harga €499, tapi ada syaratnya

Angka tersebut menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis bagi populasi.

Penyakit jantung dan stroke adalah yang paling mahal untuk diobati, dengan biaya pengobatan mencapai total Rp22,8 triliun.

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko untuk beban penyakit tertinggi, baik secara global maupun nasional. Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2021 menempatkan jumlah kasus tekanan darah tinggi sebanyak 225 juta secara global dan sekitar 13 juta di Indonesia.

Diantara faktor risiko untuk beban penyakit, merokok adalah salah satu kontributor terhadap morbiditas secara global. Oleh karena itu, Tarmizi mengatakan, merokok adalah salah satu masalah yang akan lebih dijelajahi dalam program pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan akan dimulai dari tingkat sekolah dasar (usia 5–6 tahun).

“Apakah ada faktor risiko merokok, sehingga kemudian perlu diperiksa untuk kanker, paru-paru, dan COPD,” tambahnya.

Pemeriksaan kesehatan mental

Pemeriksaan kesehatan gratis juga akan memeriksa masalah kesehatan mental, karena seringkali tidak cukup dilakukan pemeriksaan dan diagnosa, menurut Menteri Sadikin.

Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari delapan orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental. Dengan rasio tersebut, Indonesia mungkin memiliki 28 juta orang dengan gangguan mental.

Karena ini merupakan penyakit yang terstigma, orang-orang takut untuk membuka diri tentang hal tersebut. Oleh karena itu, kementerian akan turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut, tekankan menteri.

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan mental sama pentingnya dengan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti tes darah.

Untuk program ini, kementerian akan menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi berbagai jenis masalah kesehatan mental, seperti gangguan perhatian/hiperaktifitas (ADHD), bulimia, gangguan makan, autisme, dan gangguan neurologis.

Ia menambahkan bahwa pengobatan untuk penyakit-penyakit tersebut dapat melibatkan konsultasi dengan psikolog dan pengobatan.

MEMBACA  Heboh! Penampilan Konser Solo Anggun di JCC Membuat Para Penonton Terkesan

Saat ini, kementerian sedang mengembangkan layanan kesehatan mental di puskesmas untuk menawarkan konsultasi psikologis.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 mencatat prevalensi tertinggi gejala depresi pada kaum muda usia 15–24 tahun, perempuan, individu dengan pendidikan SMP atau lebih rendah, pengangguran, mereka yang masih sekolah, dan pekerja tanpa keahlian khusus, seperti sopir atau pembantu rumah tangga.

Pada tingkat nasional, prevalensi depresi di semua usia tercatat sebesar 1,4 persen. Prevalensi tertinggi berada di Jawa Barat, sedangkan yang terendah berada di Bali.

Survei menemukan bahwa hanya 10,4 persen kaum muda dengan depresi mencari pengobatan. Meskipun memiliki insiden depresi tertinggi, kelompok ini adalah yang paling tidak mungkin mendapatkan perawatan.

Berpindah ke paradigma kesehatan preventif dari yang kuratif membutuhkan waktu. Dengan menyediakan pemeriksaan gratis, diharapkan masyarakat akan menyadari pentingnya mengelola aset terberharga mereka—kesehatan.

Berita terkait: Pemerintah dorong wanita untuk memimpin kesadaran kesehatan keluarga

Berita terkait: Dukung program pemeriksaan kesehatan gratis: menteri ke daerah

Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie, Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2025