Jakarta (ANTARA) – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis akan membantu masyarakat menjaga catatan medis pribadi mereka, menurut pejabat dari Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Muhammad Isra Ramli.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh layanan kesehatan publik adalah kurangnya catatan medis yang baik dari individu, katanya di sini pada hari Senin.
Melalui pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap riwayat kesehatan mereka.
“Ini sebenarnya mempromosikan perubahan perilaku sehingga orang lebih peduli terhadap catatan medis mereka,” jelasnya.
Katanya bahwa dengan berpartisipasi dalam pemeriksaan gratis, riwayat kesehatan masyarakat dapat dicatat dengan benar melalui aplikasi SATUSEHAT.
Beliau juga memuji Kementerian Kesehatan atas persiapan yang matang untuk peluncuran resmi program pada hari Senin.
Untuk menghindari antrian di pusat kesehatan masyarakat, orang yang ingin menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dapat mendaftar melalui aplikasi SATUSEHAT atau WhatsApp (+6281110500567).
Sementara itu, orang yang tidak memiliki telepon dapat mendaftar dengan membawa kartu identitas mereka ke pusat kesehatan.
Program pemeriksaan gratis merupakan program quick-win kedua pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto setelah program Makanan Bergizi Gratis, yang dimulai pada Januari 2025.
Sasaran manfaat program pemeriksaan gratis, yang didasarkan pada prinsip “tidak ada yang tertinggal”, adalah 281 juta penduduk Indonesia dari segala kelompok usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Pemerintah telah mengalokasikan Rp4,7 triliun (sekitar US$287,6 juta) untuk program tersebut.
Pada tahap awal, program ini menargetkan anak-anak usia 0-6 tahun dan orang dewasa usia di atas 18 tahun. Akan diterapkan di sekolah untuk anak usia 7 hingga 17 tahun mulai Juli.
Berita terkait: Pemerintah memastikan kesiapan pusat kesehatan untuk program pemeriksaan kesehatan gratis
Berita terkait: Kementerian akan meluncurkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga pada 10 Februari
Penerjemah: Uyu Septiyati, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025