Jakarta (ANTARA) – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) pemerintah memungkinkan masyarakat untuk melakukan tes gejala penyakit ginjal di fasilitas kesehatan primer dan puskesmas.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemeriksaan dapat dilakukan di puskesmas sehingga langkah intervensi dapat segera diambil jika gejala penyakit ginjal terdeteksi.
Menghadiri konferensi pers pada Hari Ginjal Sedunia 2025 di Jakarta pada hari Rabu, Tarmizi mengatakan bahwa tes tersebut diprioritaskan untuk kelompok dengan faktor risiko tertentu.
Pemeriksaan kesehatan ginjal dalam program CKG, yang resmi dimulai pada Februari 2025, melibatkan tes urea dan kreatinin.
Beliau menginformasikan bahwa saat ini, pemeriksaan difokuskan pada mendeteksi gejala diabetes, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia, yang juga menyebabkan risiko penyakit ginjal.
“Dengan demikian, jika seseorang menderita diabetes, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan ginjal melalui tes urea dan kreatinin,” tambahnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, kuota untuk program CKG adalah 300 ribu orang per hari. Hingga hari Selasa, total 500 ribu orang telah mendaftar untuk pemeriksaan, demikian disampaikan.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat di kementerian, Maria Endang Sumiwi, menyoroti kuota tinggi 300 ribu per hari. Namun, hanya sekitar 38 ribu hingga 40 ribu orang mendaftar per hari, katanya.
Beliau menegaskan bahwa sistem kesehatan mampu memberikan layanan pemeriksaan gratis kepada 300 ribu orang per hari.
Kementerian juga memutuskan untuk tidak lagi membatasi pemberian layanan kepada orang pada hari ulang tahun mereka. Surat edaran mengenai keputusan tersebut akan diterbitkan kemudian.
Berita terkait: Hipertensi, diabetes terkait masalah ginjal: Pejabat Kesehatan
Berita terkait: Posyandu memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit ginjal: Kementerian
Penerjemah: Farhan Arda, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025