Pembunuhan pejabat militer Papua adalah pelanggaran hak asasi manusia: TNI

Serangan OPM merugikan upaya menciptakan perdamaian dan mempercepat pembangunan di Papua, tambahnya.Jakarta (ANTARA) – Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia (TNI) pada hari Jumat menggambarkan serangan oleh pemberontak separatis di Papua Tengah di mana seorang komandan militer kecamatan tewas sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.

“Apa yang dilakukan oleh Gerakan Papua Merdeka (OPM) adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia,” kata Kepala Pusat Informasi TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, dalam sebuah pernyataan yang diterima di sini pada hari Jumat.

Serangan OPM merugikan upaya menciptakan perdamaian dan mempercepat pembangunan di Papua, tambahnya.

Karenanya, katanya, TNI dan Kepolisian Negara (Polri) saat ini sedang mengejar para pelaku yang menyerang dan membunuh Komandan Militer Subdistrik 1703-04 Aradide, Letnan Dua Oktovianus Sogalrey.

Dia menginformasikan bahwa Sogalrey meninggalkan markas militer subdistrik 1703-04 pada Rabu sore (10 April 2024).

“Namun, hingga Kamis pagi, 11 April 2024, dia belum kembali, sehingga dilakukan pencarian dan dia ditemukan tergeletak mati di tengah jalan menuju Kampung Pasir Putih akibat diserang dan ditembak oleh OPM,” katanya.

Dia menginformasikan bahwa jenazah Sogalrey dibawa ke RSUD Paniai dan kemudian, dibawa dengan darat ke Nabire, Papua, untuk dimakamkan di rumah keluarganya.

Dia menjamin bahwa situasi di kabupaten Paniai, Papua Tengah, saat ini kondusif.

Sementara itu, Kepala informasi Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Letkol Chandra Kurniawan, mengatakan pihaknya mencurigai bahwa pemberontak OPM yang dipimpin oleh Matias Gobay bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kurniawan mengatakan kepada ANTARA di Jayapura, Papua, pada hari Jumat, bahwa Sogalrey diserang oleh pemberontak OPM di area Pasir Putih, subdistrik Aradide, kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Kamis pagi.

MEMBACA  Jangan Bicara Soal Orang Lain Ingin

Berita terkait: Operasi Peace Cartenz menangkap delapan pemberontak Papua yang dicurigai

Berita terkait: Kepolisian Papua mengirim 30 anggota Brimob ke Papua Tengah menyusul serangan

Penerjemah: Rio Feisal, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024