Pembiayaan Perumahan Mikro Mempermudah Akses Publik: Menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Indonesia, Maruarar Sirait atau yang dikenal sebagai Ara, menyatakan bahwa pembiayaan mikro perumahan bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pinjaman perumahan yang aman dan terjangkau.

“Inisiatif pembiayaan mikro perumahan ini adalah upaya untuk mempermudah, mempercepat, dan membantu masyarakat dalam mengakses pembiayaan perumahan serta melindungi mereka dari rentenir. Rentenir tidak bisa mengalahkan negara. Mari bersatu untuk memerangi mereka,” kata Ara di Jakarta pada Senin.

Menteri mencatat bahwa banyak orang saat ini terjebak oleh tawaran menggiurkan dari rentenir, yang meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi, sehingga memberatkan peminjam.

Salah satu contohnya ada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, di mana masyarakat menjadi korban rentenir yang sering disebut “bank emok.”

“Banyak orang lebih memilih meminjam ke rentenir meski bunganya tinggi. Pemerintah tidak boleh membiarkan ini terus terjadi dengan merancang kebijakan dan program yang pro-rakyat,” tegas Ara.

Berita terkait: Pemerintah daerah didorong dukung program 3 juta rumah

“Bank emok” merujuk pada praktik pinjaman kelompok informal yang tidak diatur secara hukum. Masalah ini mendapat perhatian pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, yang ingin agar Kementerian PKP bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain untuk menjalankan program pemerintah pro-rakyat yang gencar disosialisasikan ke masyarakat luas.

Pada Hari Pancasila, 1 Juni 2025, Ara meluncurkan program pembiayaan mikro perumahan di Majalengka.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PKP, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB, dan pemerintah daerah Majalengka. Ini bagian dari komitmen memerangi rentenir sekaligus mendukung target pemerintah membangun tiga juta rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

MEMBACA  Menteri mendorong penggunaan antibiotik yang bijak melawan resistensi antimikroba

Ara juga mendorong PNM dan Bank BJB untuk terus membantu masyarakat menghindari rentenir dengan menciptakan solusi pembiayaan inovatif.

“Ke depan, PNM akan mempercepat proses pencairan pinjaman hingga dua hari dengan bunga 1,5 persen per bulan. Sementara Bank BJB akan kembangkan program alternatif agar masyarakat tidak perlu lagi meminjam ke rentenir yang bunganya bisa capai 30 persen per bulan,” ujar Ara.

Berita terkait: Pemerintah bentuk koperasi desa sebagai tameng dari rentenir

Penerjemah: Aji, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025