Selasa, 14 Oktober 2025 – 10:38 WIB
Jakarta, VIVA – Di tengah banyaknya desakan untuk mundur dari posisi pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert akhirnya angkat bicara. Melalui unggahan panjang di akun Instagram pribadinya, pelatih asal Belanda itu menyampaikan pesan penuh perasaan yang juga menjadi pembelaan atas kerja keras yang telah dia dan timnya lakukan.
Baca Juga:
DPR Bicara Nasib Program Naturalisasi Pasca Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia
“Indonesia yang ku cintai, aku rasa sakit dan kecewa yang sama seperti kalian,” tulis Kluivert dalam unggahan berbahasa Inggris yang dia bagikan, Selasa (15 Oktober 2025).
Kluivert menyebut dua kekalahan terakhir Indonesia dari Arab Saudi dan Irak sebagai pelajaran yang pahit, tetapi juga pengingat betapa besarnya mimpi sepak bola Indonesia.
Baca Juga:
Soal Nasib Patrick Kluivert, PSSI Tunggu Erick Thohir Selesai Nikahkan Putrinya
“Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak adalah pelajaran yang pahit, tapi juga pengingat tentang seberapa besar impian yang kita perjuangkan bersama,” tulisnya.
“Saya Bertanggung Jawab Penuh”
Baca Juga:
Jumlah Penduduk Setara Sukabumi, Timnas Tanjung Verde Bikin Sejarah Lolos ke Piala Dunia 2026
Pesan ini muncul setelah media sosial diramaikan dengan tagar #KluivertOut. Banyak suporter timnas yang kecewa dan menuntut mantan pelatih Ajax itu mundur. Namun, dalam pernyataannya, Kluivert menegaskan dia tidak bersembunyi di belakang hasil yang buruk dan siap menanggung akibatnya.
“Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh,” tegasnya.
Meski begitu, dia menekankan bahwa para pemain dan staf telah memberikan segalanya di lapangan.
“Kami telah memberikan semua – dengan hati, dengan disiplin, dan dengan rasa persatuan. Setiap hari tim ini berusaha untuk tumbuh, belajar, dan mewakili Indonesia dengan bangga.”
“Kami Sudah Menetapkan Standar Baru”
Kluivert mengakui kegagalan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 adalah pukulan berat, tetapi dia percaya Indonesia sekarang memiliki fondasi dan standar baru untuk maju lebih jauh di masa depan.
“Kami memang belum sampai ke Piala Dunia 2026, tapi kami sudah menetapkan standar baru – dan kita bisa melangkah dengan yakin dari sana.”
Dia juga menyoroti usaha keras untuk menyatukan pemain lokal dan diaspora ke dalam satu visi dan budaya tim yang kuat.
“Kami bekerja tanpa lelah untuk menyatukan pemain dari dalam dan luar negeri menjadi satu keluarga, didukung oleh staf yang selalu beridiri dengan satu hati dan satu suara.”
Halaman Selanjutnya
“Benih Sudah Ditanam”