Jakarta (ANTARA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan rencana untuk membangun laboratorium tahun depan. Tujuannya untuk memastikan produk seafood Indonesia bebas dari kontaminasi radioaktif.
“Kami akan membangun laboratorium tahun depan buat memastikan semua produk seafood Indonesia, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri, aman dari radioaktivitas,” kata Trenggono di sini, pada hari Selasa.
Dia juga mendorong Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk menggunakan peralatan uji yang memenuhi standar yang diakui oleh otoritas Amerika Serikat. Hal ini untuk memperkuat kepercayaan terhadap ekspor seafood Indonesia.
“Kami sudah berkomunikasi dengan US Food and Drug Administration (FDA) mengenai peralatan mana yang diakui memenuhi syarat, dan kami akan menggunakannya. Semua UPI diwajibkan punya dan memakai peralatan ini,” ujarnya.
Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjadi lembaga sertifikasi yang berwenang mengeluarkan sertifikat. Sertifikat ini menegaskan bahwa ekspor udang dan seafood Indonesia ke AS bebas dari kontaminasi Cs-137.
Eksportir sekarang diharuskan untuk mendapatkan sertifikat bebas radioaktif sebagai bagian dari kepatuhan pada kebijakan peringatan impor FDA. Skema sertifikasi dan pengujian ini dirancang untuk menjamin produk udang Indonesia tidak terkontaminasi.
Sertifikat ini mengikuti mekanisme sertifikasi mutu produk perikanan yang sudah ada, dengan tambahan pernyataan yang memverifikasi produk bebas dari zat radioaktif.
Sertifikasi akan dilakukan oleh unit teknis daerah (UPT) kementerian, berdasarkan hasil uji laboratorium dari fasilitas yang ditunjuk.
Pengujian juga akan dilakukan di laboratorium di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan biaya ditanggung oleh para eksportir.
Sebelumnya, FDA menerima laporan dari Customs and Border Protection tentang satu kontainer udang beku dari Indonesia yang terbukti positif mengandung Cesium-137 radioaktif.
Sementara itu, pemerintah Indonesia membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Bahaya Radiasi Cs-137 untuk menangani krisis ini. Fokusnya adalah pada penahanan, dekontaminasi, dan keselamatan publik.
Berita terkait: Transaksi produk perikanan Indonesia di Busan capai US$2,56 juta
Berita terkait: Indonesia promosikan produk perikanan di expo Tokyo
Berita terkait: NTB akan luncurkan misi dagang dengan Malaysia, Singapura: pejabat
Penerjemah: Aji, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025