Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menargetkan pembangunan 104 gedung permanen Sekolah Rakyat akan selesai pada pertengahan 2026. Tujuannya untuk memberikan lingkungan belajar yang lebih nyaman bagi para siswa.
"Pembangunan akan dimulai di 104 lokasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proyeknya mulai bulan depan, dan diharapkan pada Juni, Juli, atau Agustus tahun depan semuanya sudah selesai," kata Yusuf di sini, pada hari Rabu.
Dia menegaskan bahwa sekolah-sekolah ini akan dibiayai oleh anggaran negara. Setiap komplek sekolah bisa menampung hingga 1.000 siswa dari tingkat SD sampai SMA. Fasilitasnya akan mencakup asrama, ruang kelas, perumahan guru, dan laboratorium.
"Desainnya sudah final. Jika tanahnya milik pemerintah kabupaten atau kota, maka siswanya akan berasal dari daerah tersebut. Kalau tanahnya milik pemerintah provinsi, siswanya berasal dari berbagai kabupaten dan kota di provinsi itu," jelasnya.
Menteri mengatakan bahwa semua fasilitas permanen Sekolah Rakyat akan dikelola oleh Kementerian Sosial. Para pendidik dan stafnya juga akan berasal dari pegawai dan jajaran kementerian tersebut, tambahnya.
"Operasional (Sekolah Rakyat) menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial. Tapi kami tidak melakukannya sendirian, karena sejak awal, sesuai arahan Presiden, ini dilakukan oleh banyak kementerian," ujarnya.
Sekolah Rakyat adalah salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Inisiatif ini menjadi contoh upaya terpadu untuk mengatasi kemiskinan, karena menggabungkan program-program unggulan pemerintah lainnya seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG), makan bergizi gratis, jaminan kesehatan nasional, Koperasi Merah Putih, dan program tiga juta rumah.
Menurut data kementerian, pada tahun 2025 telah berdiri 166 Sekolah Rakyat yang mampu menampung total hingga 16 ribu siswa dari SD sampai SMA. Sekolah-sekolah ini didukung oleh sekitar 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga pendidik.
Saat ini, sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia masih menggunakan pusat sosial kementerian, balai pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, dan fasilitas milik pemerintah daerah.
Pemerintah berupaya memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih baik dengan menyediakan teknologi modern seperti papan tulis interaktif, laptop, jaringan internet yang kuat, dan seragam, sebelum akhir tahun 2025.
Berita terkait:
- Kementerian Melantik 860 Guru untuk Memperkuat Sekolah Rakyat
- Pemerintah Indonesia Tinjau Pelaksanaan Sekolah Rakyat
- Indonesia Targetkan Bangun 104 Sekolah Rakyat pada 2026
Penerjemah: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Mecca Yumna
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025