Jakarta (ANTARA) – Indonesia akan membangun sebuah bandara dan pelabuhan baru di Merauke, Papua Selatan, untuk mendukung ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional, kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pada hari Rabu.
Setelah rapat dengar pendapat di Jakarta, Dudy mengatakan bandara yang ada di Merauke tidak dapat digunakan lagi karena kepemilikannya yang pribadi dan medan yang tidak cocok, termasuk area rawa yang menghalangi perluasan.
“Bandara yang sekarang ini dimiliki swasta, dan lokasinya banyak rawanya. Kami akan membangun yang baru dengan kondisi tanah yang lebih baik dan landasan pacu yang lebih panjang untuk pesawat kargo besar,” ujarnya.
Bandara baru ini akan melayani kawasan food estate Merauke, zona strategis untuk meningkatkan hasil pertanian.
Konstruksi fisik diperkirakan akan dimulai tahun depan, dengan persiapan teknis dan administrasi sedang berlangsung saat ini.
“Biasanya, pengembangan bandara butuh waktu, tapi kami akan berusaha memulai secepatnya. Kemungkinan tahun depan, karena kita sudah mendekati akhir tahun ini,” kata Dudy.
Selain bandara, pemerintah juga menyiapkan pembangunan pelabuhan baru di area yang sama untuk meningkatkan distribusi pangan melalui laut.
Proyek ini dimulai oleh BUMN Agrinas Palma Nusantara dan akan dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, Dudy berharap Merauke bisa menjadi pusat logistik utama untuk pasokan pangan nasional.
Pada 16 September, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan mengatakan Merauke akan menjadi pendorong kemandirian pangan, energi, dan air Indonesia.
Pemerintah berencana mempercepat pengembangan zona kemandirian di Wanam, Merauke, katanya.
Zulkifli menyatakan proyek ini akan meningkatkan cadangan pangan nasional dan menciptakan lapangan kerja, sesuai dengan agenda stimulus ekonomi Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah, katanya, membutuhkan lebih banyak lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Program Makanan Bergizi Gratis juga memerlukan tambahan sumber karbohidrat, sehingga perluasan lahan di luar Jawa menjadi penting.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga berjanji memberikan dukungan, dengan mengatakan kementeriannya siap mengawasi pembangunan berkelanjutan zona kemandirian ini.
“Ini bukan hanya tentang pangan. Ini tentang membangun Indonesia yang lebih kuat, tahan banting, dan sejahtera,” ucapnya.
Berita terkait: Pemerintah siapkan 481.000 hektar di Papua untuk swasembada pangan
Berita terkait: Presiden Prabowo tinjau langkah ketahanan pangan di Papua Selatan
*Penerjemah: M.Harianto, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025*