Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa penggunaan bahan limbah untuk fasilitas umum adalah pendekatan pembangunan yang ramah lingkungan dan membantu menyelamatkan hutan.
“Mengubah masalah sampah menjadi peluang serta mewujudkan niat menjadi aksi nyata adalah bentuk nyata dari pelestarian hutan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Salah satu contoh pemanfaatan limbah dalam pembangunan fasilitas publik adalah Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim di Ponpes Welas Asih di Garut, Jawa Barat.
Kedua masjid ini akan dibangun menggunakan 12 ton sampah plastik dan akan menyelamatkan 8.000 pohon.
Dalam pernyataannya, Antoni mengagumi penggunaan sampah plastik oleh lembaga tersebut, yang didirikan oleh Irfan Amalee pada tahun 2021.
“Saya mendapat informasi bahwa masjid kembar ini akan dibangun dengan 12 ton sampah plastik. Angka ini saja sudah mengesankan, tetapi yang membuat saya tersentuh sebagai menteri adalah bahwa pemanfaatan 12 ton sampah plastik ini diperkirakan setara dengan menyelamatkan 8.000 pohon dari penebangan,” jelasnya.
Pembangunan masjid ini mengadopsi konsep ramah lingkungan, menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah organik dan anorganik.
Selain 12 ton sampah plastik, konstruksi masjid juga dikabarkan menggunakan 24 ton gabah.
Antoni berharap masjid kembar ini dapat menginspirasi pembangunan masjid dan fasilitas umum lainnya, mengubah tantangan sampah menjadi peluang dan mentransformasikan niat membangun menjadi langkah konkret untuk melindungi hutan.
“Saya harap Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim dapat menjadi contoh, sebuah prototipe yang menginspirasi pembangunan masjid, gereja, pura, wihara, dan bangunan publik lainnya di seluruh Indonesia untuk menerapkan prinsip yang sama,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah juga mendorong pemanfaatan sampah plastik dalam campuran aspal untuk konstruksi jalan, seperti yang ditampilkan dalam showcase aspal plastik di Jimbaran Hub, Bali.
Berita terkait: Program Perhutanan Sosial Indonesia capai 8,4 juta hektar, 1,4 juta keluarga
Berita terkait: Presiden Prabowo beri tenggat 18 bulan untuk proyek Waste-to-Energy
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025