Peluang bagi RI dalam Relokasi Pabrik-pabrik China: pemerintah

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan momentum pemindahan pabrik dari China ke negara-negara ASEAN seperti Vietnam.

“Ia menawarkan peluang besar,” tambahnya pada hari Senin.

Terkait rencana China untuk memindahkan 630 pabrik furnitur mereka ke Vietnam, ia mengatakan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk menarik investor dari China untuk mendirikan pabrik mereka di negara ini.

Hal ini disebabkan oleh rencana kebijakan proteksionisme tarif timbal balik yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS), yang akan berdampak langsung pada iklim industri di wilayah ini, termasuk Vietnam.

“Karena Vietnam memiliki neraca perdagangan yang besar dengan Amerika, reciprocation ini akan memiliki dampak besar,” katanya.

Ia juga menyarankan para pengusaha untuk mengevaluasi ulang pemindahan mereka, mengingat hal tersebut tidak akan membawa dampak apa pun.

“Jika mereka memindahkan pabrik mereka ke Vietnam, itu tidak akan berpengaruh. Pemerintahan Trump serius dengan kebijakan timbal balik tersebut,” katanya.

Sebelumnya, Riza mengonfirmasi bahwa beberapa pengusaha China tertarik untuk memindahkan pabrik mereka ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Jawa Tengah.

Minat investor China untuk memindahkan pabrik mereka ke Indonesia tidak terlepas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang secara agresif memberlakukan bea masuk pada barang dari China.

Sementara itu, manajer KEK Kendal telah menyiapkan 1.200 hektar lahan untuk tahap pengembangan kedua.

Direktur eksekutif KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum mengatakan bahwa tingkat hunian fase pertama, yang mencakup 1 ribu hektar, telah mencapai 90 persen.

“Sisanya 10 persen di fase pertama ini akan dimanfaatkan untuk melengkapi fasilitas pendukung, seperti hunian dan komersial,” katanya.

Hingga akhir 2024, KEK Kendal telah menjadi rumah bagi 42 perusahaan dengan total nilai investasi Rp86 triliun (US$5 miliar).

MEMBACA  Kekuatan Tekanan Sejawat - Kesesuaian dalam Pengambilan Keputusan

Jumlah ini diharapkan akan meningkat seiring dengan beberapa proyek yang sedang dalam tahap konstruksi direncanakan untuk mulai beroperasi pada 2025.

Berita terkait: Vinfast berencana pabrik EV senilai Rp4 triliun di Subang: menteri

Berita terkait: Kawasan industri Batang amankan investasi dari Thong Guan Malaysia

Berita terkait: Menyambut investasi, peluang teknologi menyusul negosiasi Apple

Translator: Ahmad Muzdaffar, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar