Pejabat Indonesia Serukan Kolaborasi untuk Pemberdayaan Penyandang Disabilitas

Jakarta (ANTARA) – Seorang pejabat Indonesia menyerukan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk lebih memberdayakan penyandang disabilitas.

Berbicara pada pembukaan Special Kids Expo (SPEKIX) 2025 di Jakarta pada Sabtu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan bahwa sinergi di seluruh kementerian sangat penting untuk menyediakan layanan dan perlindungan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Dia menjelaskan bahwa izin klinik berada di bawah Kementerian Kesehatan, izin pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, sedangkan kebutuhan perlindungan melibatkan baik KemenPPPA maupun Kementerian Sosial.

Tan mengakui bahwa pemerintah telah memperkenalkan kuota ketenagakerjaan sebesar 2 persen bagi penyandang disabilitas di kementeriannya, tetapi peluangnya masih terbatas.

Dia menggarisbawahi peran sektor swasta dalam memperluas akses pekerjaan, dan mencatat bahwa perusahaan sering menyatakan kesediaan untuk mempekerjakan tetapi kesulitan menemukan kandidat yang memenuhi syarat dengan keterampilan yang dibutuhkan.

“Tantangannya bukanlah kurangnya niat baik, tetapi kurangnya pekerja terlatih dari kalangan difabel,” ujarnya.

Expo ini menjadi wadah untuk menghubungkan keluarga anak dengan kebutuhan khusus, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, yang bertujuan untuk memupuk lingkungan yang lebih inklusif dan aksi nyata.

Berita terkait: MPR serukan pemahaman hak disabilitas yang lebih tinggi di layanan publik

Berita terkait: Kementerian suarakan kesetaraan untuk disabilitas pada upacara Hari Kemerdekaan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Kabinet Jerman Setujui Pengurangan Pajak untuk Dorong Investasi Bisnis