Pee Wee Gaskins Guncang Pestapora 2025, Ajak Ribuan Penonton Bernostalgia dengan Lagu Hits Era 90-an

Selasa, 9 September 2025 – 13.00 WIB

Jakarta, VIVA – Band pop-punk terkenal, Pee Wee Gaskins (PWG), sukses membakar panggung Pestapora 2025 di Gambir Expo, JIExpo Kemayoran, Jakarta, yang diadakan pada 5-7 September. Tampil jam 13.30 WIB, performa mereka langsung jadi sorotan utama di hari pertama festival, dan juga jadi ajang promosi EP terbaru mereka, ‘Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali’.

Baca Juga :


5 Keseruan Pesta Rakyat di Pestapora 2025

Dengan konsep ‘Salute from Pee Wee Gaskins’, band dari Jakarta ini menghidupkan kembali nuansa musik era 90-an dengan style pop-punk khas mereka. Riban penonton, yang kebanyakan Party Dorks—sebutan untuk fans setia mereka—langsung memenuhi area panggung dari awal. Scroll terus buat tau serunya, yuk!

PWG buka penampilan dengan energi tinggi lewat lagu “Terbang”, sebuah cover dari GIGI yang kebetulan dirilis ulang di hari yang sama. Kejutan besar terjadi saat Thomas Budiarto, bassis legendaris GIGI, tiba-tiba naik ke panggung. Tanpa ragu, dia langsung ambil bass dan main bersama Dochi Sadega dan kawan-kawan. Langsung, sorak penonton bergemuruh, bikin sebuah kolaborasi lintas generasi yang epic banget.

Baca Juga :


Apresiasi Sikap Musikus di Pestapora, DPD: Bentuk Solidaritas Atas Perjuangan Rakyat Papua

Sepanjang penampilan, PWG membawakan 10 lagu aransemen ulang dari era 90-an, mengajak penikmat musik buat bernostalgia. Momen puncak lain terjadi saat mereka bawakan lagu “Bermimpi” punya Base Jam. Gak cuma itu, Sigit Pramono, vokalis Base Jam, ikut naik panggung dan berduet dengan Sansan. Harmoni suara mereka berdua bikin ribuan penonton ikut nyanyi dengan semangat.

Lagu “Konservatif” (cover The Adams) dan “Piknik 72” (cover Naif), yang udah dirilis sebelumnya, juga berhasil bikin penonton semangat. Aransemen khas PWG dengan sentuhan synth dari Omo dan riff gitar Ayi bikin lagu-lagu itu terdengar fresh tapi masih jaga karakter aslinya.

MEMBACA  Kanada harus merespons Trump dengan tarif pada Tesla milik Musk, kata Freeland

Baca Juga :


TERPOPULER: 29 Band Mundur Pestapora Disponsori Freeport, Kiki Ucup Ngaku Lalai

Sebagai penutup, PWG pilih lagu “Kangen” dari Dewa 19. Penonton larut dalam karaoke massal yang ciptakan euforia kolektif, jadi momen yang gak akan terlupakan buat semua yang hadir.

Penampilan PWG di Pestapora 2025 bukan cuma konser biasa, tapi sebuah perayaan nostalgia yang berhasil menyatukan generasi. Dengan kolaborasi spesial dan setlist penuh kejutan, PWG kembali buktikan diri sebagai salah satu band pop-punk terdepan di Indonesia.

Sebelumnya, PWG mulai babak baru dalam perjalanan musik mereka setelah gabung dengan label WeCord Evermore. Band yang beranggotakan Alditsa “Dochi” Sadega (bass/gitar/vokal), Muhammad Fauzan “Sansan” Santoso (gitar/vokal), Harry “Ayi” Pramahardhika (gitar/bass/vokal latar), Reza “Omo” Satiri (synth/keys/sample/gitar/vokal), dan Renaldy “Aldy” Prasetya (drum) ini langsung tancap gas dengan rilis lanjutan mini album (EP) ‘Salute to 90’s’.

Lewat EP terbaru mereka, ‘Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali’, mereka bawakan ulang lima lagu populer di masanya: “Piknik 72” (Naif, rilis 29 Agustus), “Terbang” (GIGI, rilis 5 September), “Aku Ingin” (/Rif, rilis 12 September), “Bermimpi” (Base Jam, rilis 19 September), dan “Konservatif” (The Adams, rilis 26 September).

“Sebenarnya, ini lanjutan dari EP kami tahun 2018 ‘Salute to 90’s’. Tapi kali ini, kami gak membatasi tahun tertentu aja dan dibikin lebih luas. Jadi, konsepnya adalah tribute untuk band-band yang kami idolakan dan dengar dulu. Total ada lima lagu, dan proses pemilihannya kami lakukan bareng tim WeCord Evermore,” jelas Ayi.

Meski pengerjaannya cuma sekitar satu setengah bulan, proses buat ngerampungin album ini juga ada tantangannya.

“Walaupun cukup cepat, kami agak mengalami kendala, terutama dalam milih lagu. Ada beberapa lagu yang seharusnya jadi pilihan, tapi sayangnya gak dapet izin dari pembuat lagunya. Akhirnya, kami harus cari lagu lain,” ungkap Omo.

MEMBACA  Rekaman dari kecelakaan pesawat Pakistan secara salah dihubungkan dengan konflik India

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, PWG memulai babak baru dalam perjalanan musik mereka setelah bergabung dengan label WeCord Evermore. Band yang beranggotakan Alditsa “Dochi” Sadega (bass/gitar/vokal), Muhammad Fauzan “Sansan” Santoso (gitar/vokal), Harry “Ayi” Pramahardhika (gitar/bass/vokal latar), Reza “Omo” Satiri (synth/keys/sample/gitar/vokal), dan Renaldy “Aldy” Prasetya (drum) ini langsung tancap gas dengan merilis lanjutan mini album (EP) Salute to 90’s.