Jakarta (ANTARA) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam serangan Israel ke fasilitas nuklir dan militer Iran pada Jumat, mendesak PBB untuk mengambil tindakan tegas guna meredakan konflik.
“Serangan-serangan ini mencerminkan kegagalan tatanan internasional berbasis aturan, karena tidak dijaga dengan baik dan konsisten,” ujar Yahya Cholil Staquf, pemimpin tertinggi organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat, ia menyatakan bahwa serangan mendadak Israel ke Iran—yang dilakukan tanpa dialog multilateral sebelumnya—merupakan pelanggaran norma internasional dan berpotensi menarik dunia ke krisis lebih besar.
“Keadaan ini mengancam dunia yang bisa berujung pada keruntuhan bersama,” katanya, menambahkan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah memperburuk konflik dan ketidakstabilan global.
Untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Iran, ia mendorong PBB dan semua negara cinta damai segera bertindak sebelum situasi semakin memburuk.
Staquf menekankan pentingnya persatuan global untuk menjamin dan menjaga keselamatan umat manusia.
Pemerintah Indonesia juga mengecam serangan Israel, dengan Menlu Sugiono menyatakan bahwa serangan itu melanggar hukum internasional dan merusak dasarnya.
Sementara itu, Islamic Republic News Agency (IRNA) melaporkan bahwa Iran mulai melancarkan serangan balasan ke target Israel pada Jumat malam waktu setempat.
IRNA mengutip pejabat militer senior Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, yang menyatakan bahwa serangan balasan bernama “Operasi Janji Sejati 3” akan “berlanjut selama diperlukan.”
Berita terkait:
Warga Indonesia di Iran diminta tetap waspada setelah serangan Israel
Berita terkait:
Indonesia kecam serangan Israel ke Iran, dorong pengendalian diri
Berita terkait:
RI mampu hadapi guncangan harga minyak akibat ketegangan Israel-Iran
Penerjemah: Asep F, Rahmad Nasution
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025