Jakarta (ANTARA) – Indonesia, diwakili oleh sosiopreneur Zagy Berian, terpilih sebagai satu-satunya perwakilan Asia Tenggara dalam Kelompok Penasihat Pemuda untuk Perubahan Iklim Sekjen PBB yang beranggotakan 14 orang.
Menurut pernyataan tertulis PBB di Indonesia pada Selasa, ini pertama kalinya Zagy Berian bergabung dalam Kelompok Penasihat Pemuda ketiga untuk Perubahan Iklim di bawah Sekjen PBB Antonio Guterres.
Guterres menyampaikan kebanggannya saat mengumumkan peluncuran kelompok penasihat ketiga ini, yang memperluas keanggotaan dari tujuh menjadi 14 orang.
"Ini berarti lebih banyak ruang untuk suara pemuda di meja perundingan, lebih banyak ruang untuk kepemimpinan muda, dan lebih banyak ruang untuk membentuk aksi iklim," tegas Guterres.
Sekjen PBB menyebut tren global yang mengkhawatirkan—seperti penyempitan ruang sipil dan kendala pendanaan yang menghambat aktivis muda—sebagai alasan memperluas keanggotaan kelompok dan mendorong keterlibatan pemuda dalam kerja-kerja iklim.
Pengumuman anggota kelompok penasihat pemuda Sekjen PBB dilakukan pada Hari Pemuda Internasional, yang jatuh pada 12 Agustus.
Kelompok ini bertugas memberikan masukan praktis dan berorientasi hasil kepada Sekjen PBB, serta menyampaikan perspektif beragam dari pemuda bersama rekomendasi konkret untuk mendukung upaya PBB dalam mempercepat aksi global mengatasi krisis iklim.
Berian adalah pendiri Society of Renewable Energy (SRE), yang telah menginspirasi dan memobilisasi jejaring pemuda luas di seluruh Indonesia.
Ia menjabat sebagai Fasilitator Regional untuk Youth Climate Justice Fund di Asia, yang mendukung gerakan keadilan iklim berbasis pemuda di tingkat akar rumput.
Berian juga berkontribusi di Kelompok Kerja Transisi Energi G20 bersama Kementerian ESDM Indonesia, Satgas B20 untuk Energi, Keberlanjutan, dan Iklim, serta menjadi Kepala Forum Pemuda Asia Tenggara untuk Energi di bawah ASEAN.
"Bagi saya, ini berarti mendorong aksi iklim luar biasa melalui kolaborasi sambil memastikan setiap suara didengar dalam membentuk masa depan global yang lebih adil dan berkelanjutan," ungkap Berian.
Salah satu inisiatif utamanya adalah program edukasi dan kesadaran energi terbarukan di Pati, Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan petani lokal untuk mengintegrasikan solusi energi bersih ke praktik pertanian berkelanjutan.
Berita terkait: Pemerintah luncurkan indeks untuk bangun ketahanan iklim di desa
Berita terkait: Indonesia pacu energi bersih dengan upaya bersama kementerian
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025
*(Typo: “https://” di link kedua seharusnya “https:”)*