Kepolisian di Ambon dan Maluku Tengah melakukan patroli di Pulau Haruku untuk menjaga ketertiban pasca bentrokan berdarah antar dua desa minggu lalu, kata para pejabat pada Sabtu.
Kepolisian Kota Ambon, bergabung dengan unit provinsi Maluku, meluncurkan patroli gabungan di Kecamatan Haruku.
Petugas kepolisian, termasuk Wakil Kepala Polisi Ambon Komisaris Besar Polisi Nur Rahman, mengunjungi daerah-daerah dengan ketegangan tinggi, berbicara dengan warga, dan menyerukan untuk tetap tenang.
“Patroli ini dimaksudkan untuk menenangkan publik dan mencegah kerusuhan lanjutan,” kata Rahman.
Polisi menganjurkan warga untuk tetap bersatu, menghindari provokasi, dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan. Rahman bilang patroli akan terus dilakukan secara teratur untuk membangun kepercayaan dan menjaga stabilitas.
Kepala Kepolisian Maluku Inspektur Jenderal Polisi Dadang Hartanto mengatakan pihak berwajib akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang memicu kekerasan antara Desa Negeri Kabauw dan Negeri Kailolo.
“Semua langkah hukum akan berdasarkan bukti, termasuk keterangan saksi. Kami butuh setidaknya dua bukti yang valid,” kata Dadang, sambil meminta bantuan publik untuk membantu penyelidikan.
Konflik ini pecah pada 9 September, ketika seorang pria diserang dekat pelabuhan feri Wainana. Satu orang meninggal, dan lima lainnya luka-luka.
Hingga Sabtu, pejabat melaporkan bahwa situasi telah stabil, dengan kehadiran keamanan yang kuat masih tetap ada untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.
Respons polisi ini menekankan upaya untuk memulihkan perdamaian dan mencegah konflik masa depan di daerah terpencil Indonesia dengan memastikan kehadiran yang terlihat dan menegakkan hukum.
Berita terkait: Konflik Pulau Haruku selesai, pengungsi kembali: Moeldoko
Berita terkait: Militer dan polisi perkuat patroli di perbatasan Hulaliu-Aboru, Maluku
*Translator: Ode Dedy LAA, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025*