Pasukan Tugas Mt Ruang terus evakuasi warga di area berbahaya

Manado, Sulawesi Utara (ANTARA) – Tim gabungan penanggulangan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, terus berupaya untuk menyelamatkan warga terdampak hingga hari Minggu (21 April). Kepala Pusat Data Bencana, Informasi, dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan dalam pernyataannya pada hari Senin bahwa pemerintah provinsi Sulawesi Utara secara bertahap mengungsikan warga yang tinggal di wilayah dalam jarak enam kilometer dari puncak gunung. Upaya ini dilakukan bersama pemerintah kabupaten Sitaro, sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Beberapa warga dievakuasi ke beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung, dan Minahasa Utara. “Evasuasi dibantu oleh TNI Angkatan Laut dengan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena, dan ASDP dengan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo, termasuk feri dan perahu motor lain yang dimiliki oleh warga,” ujar Muhari. Warga yang dievakuasi dari Pulau Tagulandang adalah imigran, termasuk warga lokal yang memiliki keluarga di Kota Manado, Kota Bitung, dan Minahasa, serta kelompok rentan, termasuk wanita hamil, lansia, penyandang disabilitas, serta warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif. Tim gabungan telah mendirikan dapur lapangan di beberapa titik tidak jauh dari tempat pengungsian, dikelola oleh Dinas Sosial dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Layanan dukungan psikososial oleh Kementerian Sosial juga hadir untuk bantuan psikologis bagi anak-anak yang terdampak. Selain itu, pos kesehatan telah didirikan di Gedung Gereja Bethel Paninteang di Desa Lesah, Kabupaten Sitaro. Tim dari Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), termasuk sukarelawan lainnya, terus memberikan layanan kesehatan dan mendistribusikan masker secara teratur karena abu vulkanik dari Gunung Ruang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Muhari mencatat bahwa tim gabungan telah mendirikan pos komando di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, sekitar 15 kilometer dari kaki Gunung Ruang. Pos komando ini akan menampung koordinasi, laporan kemajuan, dan semua mitigasi darurat dari lintas pemangku kepentingan di Kabupaten Sitaro. Dalam upaya penyelamatan dan evakuasi, tim gabungan terus mendorong dukungan dalam bentuk logistik dan peralatan yang dibutuhkan selama manajemen darurat dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan terungsi. Berita terkait: Peringatan Tsunami dicabut setelah aktivitas gunung Ruang menurun Berita terkait: Erupsi Gunung Ruang merusak 498 rumah, fasilitas publik: BNPB.

MEMBACA  Tindakan Tegas dalam Kasus Kecelakaan Kerja Morowali: Menteri Minta Kepada Polisi