Solo, Jawa Tengah (ANTARA) – Ketua Badan Eksekutif Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan komitmennya untuk menerapkan ilmu olahraga dalam pembinaan atlet atletik agar mencapai hasil yang terukur.
“Saya sudah bilang ke pelatih bahwa latihan harus berbasis sains untuk mencapai target yang sudah kita tetapkan,” ujarnya dalam Kongres PASI 2025 di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu.
Pandjaitan menegaskan bahwa dalam pertemuan sebelumnya dengan timnya, dia menyoroti pentingnya fokus pada pengembangan beberapa nomor atletik dengan pendekatan ilmu olahraga.
Atlet di nomor yang difokuskan PASI, katanya, akan mendapat program khusus yang memungkinkan perkembangan latihan mereka dipantau berdasarkan perhitungan ilmiah.
Ia menambahkan bahwa dengan pendekatan ilmiah, perkembangan latihan atlet tidak bisa dimanipulasi karena ada data yang bisa membuktikannya. Data atlet juga bisa dihubungkan dengan teknologi kecerdasan buatan, menurutnya.
“AI bisa merekomendasikan atlet yang performanya bagus,” ucap dia.
Menurutnya, penerapan program berbasis AI sangat menguntungkan karena bisa melacak semuanya, bahkan kelemahan dan ketidakefisienan suatu program.
Dia menilai bahwa karena pekerjaan berbasis AI sudah mulai dikembangkan untuk program pemerintah, hal itu juga mungkin diterapkan ke atletik di masa depan.
Dalam kongres pada Sabtu tersebut, PASI menunjuk kembali Pandjaitan sebagai ketua badan eksekutif untuk periode 2025-2029, setelah sebelumnya menjabat pada periode 2021-2025.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan pengurus atletik daerah dari 38 provinsi.
Karena PASI akan menargetkan prestasi tingkat Asia ke depannya, dia meminta kolaborasi di dalam organisasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mencapai tujuan tersebut.
Berita terkait: Pusat pelatihan atletik baru di Sumatera Utara akan beroperasi tahun 2026
Berita terkait: Indonesia akan menjadi tuan rumah acara atletik peringkat global di Solo, Medan
Berita terkait: Stadion baru akan beri keuntungan ketinggian bagi atlet: pejabat
Penerjemah: Aloysius Lewokeda, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025