Senin, 22 September 2025 – 09:14 WIB
Jakarta, VIVA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan bahwa penggunaan sirene dan strobo, atau yang sering disebut masyarakat sebagai “Tot Tot Wuk Wuk”, harus mengikuti aturan yang berlaku. Dia mengaku sudah mengingatkan Polisi Militer (POM) agar penggunaan alat tersebut tidak sembarangan dan hanya dipakai sesuai ketentuan.
Baca Juga :
Irjen Agus Larang Tut Tut Wok Wok Polisi Berbunyi Saat Azan, Ini Alasannya
Pernyataan itu disampaikan Agus saat menghadiri TNI Fair 2025 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu 21 Agustus 2025. Menurutnya, aspirasi masyarakat yang merasa terganggu dengan penggunaan sirene dan strobo perlu menjadi perhatian serius aparat.
“Saya juga menyampaikan ke POM, kalau nyalain strobo ada aturannya. Kalau kondisi jalan kosong terus dibunyikan, itu nggak etis. Tapi kalau untuk VVIP yang emang butuh pengawalan, ada aturannya,” kata Agus, dikutip dari Antara.
Baca Juga :
Bukan Sekadar Gaya, Panglima TNI Ungkap Alasan Tambah Alutsista Baru
Agus ungkap bahwa dia sendiri nggak nyaman dan merasa terganggu kalau dikawal pake sirene dan strobo di jalan raya. Makanya, dia larang pengawalnya buat pakai strobo selama di perjalanan.
“Saya ingin nyaman juga. Kalo saya jarang pakai strobo. Kalau lampu merah, ya saya berhenti. KSAD dan pejabat lain juga berhenti,” ujarnya.
Baca Juga :
Kemhan dan TNI Dapat Anggaran Rp 187,1 Triliun Tahun 2026, Panglima: Senjata yang Canggih Sangat Mahal
Jenderal Bintang 4 itu tegaskan bahwa penggunaan strobo dan sirene cuma boleh dilakukan kalau ada situasi mendesak atau urgensi yang benar-benar butuh kecepatan mobilitas.
“Saya sampaikan ke satuan, ikuti aturan. Kalau emang urgent, baru kita pake,” tambahnya.
Sebagai info, belakangan ini, penggunaan sirene dan strobo sama kendaraan pejabat rame banget dikritik di media sosial sampai muncul gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’.
Masyarakat ngeluhin praktik tersebut karena dianggap ganggu kenyamanan pengguna jalan. Bahkan, beberapa pemilik kendaraan pribadi pasang stiker protes sebagai bentuk penolakan terhadap kebiasaan itu.
Warga Ramai-Ramai Pasang Stiker Stop Tot Tot Wuk Wuk di Mobil dan Motor
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, juga respon keluhan itu. Dia nyatakan penggunaan sirene dan strobo di jalan raya sekarang dibekukan sementara. Meski begitu, pengawalan buat pejabat tetep jalan, cuma sirene dan rotator nggak jadi prioritas lagi.
“Pengawalan tetep bisa dilakukan, tapi penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalo nggak ada prioritas mendesak, sebaiknya jangan dipake,” ujar Agus Suryonugroho.
Aturan Baru dalam Penyusunan
Saat ini, Korlantas Polri lagi menyusun ulang aturan pemakaian sirene dan rotator. Langkah ini diambil buat cegah penyalahgunaan dan jawab keresahan masyarakat yang merasa terganggu.
Dengan adanya evaluasi ini, diharapin penggunaan sirene dan strobo bener-bener sesuai kebutuhan, bukan cuma atribut pengawalan yang malah mengurangi kenyamanan dan keselamatan di jalan raya.
Halaman Selanjutnya
Masyarakat mengeluhkan praktik tersebut karena dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Bahkan, sejumlah pemilik kendaraan pribadi menempelkan stiker protes sebagai bentuk penolakan terhadap kebiasaan itu.