Pangeran Harry dihujat habis-habisan karena menggunakan anak-anaknya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet sebagai alat tawar-menawar dengan Raja Charles III. Duke of Sussex meninggalkan kerajaan usai ia pindah ke AS bersama istrinya, Meghan Markle pada 2020.
Menyusul serangkaian klaim mengejutkan dalam memoarnya, Spare yang dirilis Januari 2023, Pangeran Harry dan Meghan Markle kehilangan basis mereka di Inggris setelah mereka diusir dari Frogmore Cottage dan tidak menginjakkan kaki di Inggris. Keduanya pun terakhir kali kembali ke negara itu pada 2022 untuk pemakaman Ratu Elizabeth.
Akibatnya, Raja Charles III tidak menghabiskan banyak waktu dengan anak Harry dan Meghan yang kini menetap di AS. Penguasa Inggris itu pun kini sangat marah dengan putra bungsunya karena ia percaya bahwa akses ke anak-anak digunakan sebagai alat tawar-menawar yang menurutnya tidak dapat dimaafkan.
“Charles yakin Harry seharusnya melupakan masa lalu demi Archie dan Lilibet, tetapi ia merasa bahwa akses ke anak-anak digunakan sebagai alat tawar-menawar dan itu, menurut pandangan Charles, tidak dapat dimaafkan,” kata pakar kerajaan Tom Quinn dilansir dari Express, Minggu (11/8/2024).
“Meskipun Harry menyerang keluarga kerajaan, ayahnya menghindari serangan balasan dengan menyerang putranya di depan umum, tetapi secara pribadi, Raja Charles sangat marah,” lanjutnya.
Menurut Quinn, Charles memutuskan untuk tidak lagi berbicara dengan pangeran 39 tahun itu. Ia bahkan menolak untuk menerima telepon dan menanggapi surat-surat dari putranya.
“Sedemikian rupa sehingga dia sekarang menolak untuk menerima telepon dari putranya,” jelasnya.