Cirebon (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pasokan beras Indonesia masih aman, seiring pemerintah menggencarkan upaya menjaga stok pangan nasional di tengah kenaikan konsumsi selama musim libur Natal dan Tahun Baru.
Hal ini disampaikannya saat meninjau secara langsung harga dan stok komoditas pokok di Pasar Sentral Jagasatru Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat. Ia menekankan tren positif produksi beras negara tahun ini.
“Kita melihat beras melimpah, dengan catatan surplus mencapai 4,7 juta ton,” tegas Hasan.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menjaga kecukupan pasokan beras di seluruh wilayah melalui mekanisme pengelolaan dan distribusi stok yang efektif serta efisien.
Berdasarkan hasil peninjauannya, menteri menyatakan Cirebon memiliki stok yang relatif aman dan harga barang kebutuhan pokok yang stabil.
“Beras cukup, ikan surplus, sementara harga cabai dan telur sudah turun,” ujarnya. Ia menambahkan, harga ayam ras kini lebih rendah Rp1.000 per kilogram dibanding hari-hari sebelumnya.
Melihat tren ini, Hasan optimis harga dan pasokan akan tetap stabil hingga menyambut Idul Fitri tahun depan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Cirebon Iing Daiman menyebutkan kunjungan menteri ke pasar sentral bertujuan memantau langsung tren harga di tingkat konsumen.
Dia mengonfirmasi bahwa harga beberapa komoditas yang sebelumnya naik telah mulai turun, termasuk berbagai jenis cabai. Tren ini dikatakannya akibat kehati-hatian belanja konsumen serta panen beberapa komoditas hortikultura yang berlangsung.
Daiman menambahkan, pemerintah kota Cirebon berkoordinasi erat dengan pengelola pasar untuk menjaga stabilitas harga melalui komunikasi intensif dengan distributor dan supplier. Hal ini dilakukan agar perdagangan lancar sebelum dan selama hari raya keagamaan.
Berita terkait: Optimistis kinerja sektor pangan lebih kuat di 2026: menteri
Berita terkait: Harga pangan tidak terpengaruh banjir Sumatra, jamin Bapanas
Penerjemah: Fathnur R, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025