Panduan Lengkap: Hukum, Tata Cara, dan Niat Membayar Zakat Fitrah

Minggu, 30 Maret 2025 – 13:00 WIB

VIVA – Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri, yang merupakan hari kemenangan setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan. Zakat fitrah adalah kewajiban umat Islam yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan.

Salah satu syaratnya adalah memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ada pun kewajiban zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan jiwa, membersihkan harta, dan menyempurnakan ibadah puasa. Zakat fitrah diwajibkan kepada setiap seorang Muslim yang lelaki maupun perempuan, apabila telah memenuhi syarat.

Syarat-syarat Melaksanakan Zakat Fitrah
Untuk dapat melaksanakan zakat fitrah dengan benar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
Mampu: Pemilik harta harus memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, serta membayar zakat fitrah.
Batas Waktu: Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri.
Niat: Niat harus dibaca dalam hati sebelum zakat fitrah dibayarkan.
Harta yang Murni: Zakat fitrah harus dibayar dari harta yang bersih dan tidak diperoleh dari usaha-usaha yang haram.

Waktu pelaksanaan zakat fitrah ada berbagai jenisnya. Waktu Harus adalah waktu membayarkan zakat fitrah pada awal hingga akhir Ramadhan. Waktu Wajib adalah waktu untuk menunaikan setelah matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan, dan menemui Syawal. Waktu Afdhal adalah waktu dilaksanakannya zakat fitrah di antara setelah sholat shubuh dan sebelum Sholat Idul Fitri. Apabila membayar zakat setelah Sholat Idul Fitri, maka pelaksanaannya memasuki waktu haram. Zakatnya jadi tidak diterima.

Cara menghitung zakat fitrah dilihat dari makanan pokok sehari-hari Muzzaki (pembayar zakat). Makanan pokoknya pun harus seharga dengan yang biasa dimakan. Tidak boleh dikurangi kualitas dan nilainya. Di Indonesia, makanan pokok yang disepakati adalah beras. Berat makanan pokok yang sudah disepakati oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menetapkan besaran zakat fitrah di Indonesia, sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Kamu dapat membayarnya dengan beras yang biasa dimakan atau bisa dikonversikan dengan uang tunai. Jika kamu terbiasa makan beras seharga Rp15.000/liter, maka cara menghitung zakat fitrah yang harus kamu bayar adalah 3,5 liter x Rp 15.000 = Rp 52.500/jiwa. Jika kamu memiliki tanggungan sejumlah dua orang, maka jumlah yang dibayarkan dikalikan total jiwa yang ditanggung. Jadi hasilnya Rp 52.500 x 3 (kamu + 2 tanggungan) = Rp 157.500.

MEMBACA  Setelah Membangun Masjid di Uganda, Ivan Gunawan Melakukan Hal Ini

Dan salah satu aspek penting dalam melaksanakan zakat fitrah adalah niat, yang merupakan inti dari ibadah tersebut. Berikut panduan lengkap bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, termasuk cara membacanya dan terjemahannya, seperti dikutip dari laman Islami.co:

Pentingnya Niat dalam Zakat Fitrah
Niat adalah komitmen dalam hati seorang Muslim untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar zakat fitrah. Niat harus dibaca dalam hati sebelum zakat fitrah dibayarkan, dan biasanya dilakukan sebelum fajar pada hari pertama bulan Ramadhan atau sebelum shalat Idul Fitri. Niat yang tulus akan membedakan antara ibadah yang dilakukan dengan kesadaran dan yang tidak.

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
Niat zakat fitrah untuk diri sendiri adalah bentuk sederhana dari ibadah ini. Berikut adalah cara membacanya: ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍَﻥْ ﺍُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻰْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
“Saya niat membayar zakat fitrah untuk diri sendiri fardhu karena Allah SWT”

Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga
Niat zakat fitrah untuk keluarga adalah bentuk lebih luas dari ibadah ini, di mana seorang Muslim membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya. Berikut adalah cara membacanya: ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘anni wa ‘an jami’I ma yalzamuni nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang aku tanggung nafkahnya, fardu karena Allah SWT.”